5/27/2014

Berak Darah (Coccidiosis) Pada Ayam Ternak

merupakan penyakit menular yang ditemukan pertama kali pada tahun 1927 oleh Richard WK. Sampai saat ini hampir seluruh wilayah di dunia sudah pernah terserang wabah penyakit berak darah.

Gejala penyakit

- pada anak ayam terlihat tanda-tanda seperti mengantuk, sayap terkulai ke bawah, bulu menjadi kusut dan kasar, mata selalu terpejam, hilangnya nafsu makan sehingga bobot badan merosot tajam.

- jengger dan pial tampak memucat.

- kotoran sangat encer dan berwarna agak kemerah-merahan karena bercampur dengan darah. Oleh sebab itu coccidiosis sering juga disebut dengan penyakit berak darah.

- pada ayam dewasa, gejala-gejala di atas jarang dijumpai tetapi ada juga yang terlihat jelas. Biasanya ayam dewasa yang terserang akan mengalami perubahan warna kulit yang tampak memucat.

- pada induk betina produksi telurnya menurun.

Umur dan bagian tubuh ayam yang diserang:

- penyakit berak darah menyerang ayam dari segala tingkatan umur, tetapi yang paling sering adalah pada ayam berumur 1-10 hari. Beberapa ahli ada juga yang berpendapat bahwa umur 4-6 minggu merupakan masa potensial bagi ayam untuk terserang berak darah dengan angka kematian 20% hanya dalam waktu 2-3 hari.

- menyerang pada alat-alat pencernaan terutama di bagian usus dan coecum (umbai cacing). Ayam dewasa yang terserang jarang memperlihatkan gejala-gejala penyakit, walaupun ia dapat menularkan bibit penyakit tersebut pada ayam yang lebih muda.

Akibat-akibatnya:

- menyerang sel-sel usus, sel-sel darah merah dan darah putih.

- terjadi peradangan dan perdarahan pada bagian usus.

- apabila tidak segera diobati, ayam akan mengalami kematian. Kematian terbesar terjadi pada ayam yang berumur di bawah 2 bulan.

Penanggulangan:

Secara fisis

Penyakit berak darah dapat ditangkal dengan cara membersihkan kandang dan perlengkapannya secara rutin. Lantai kandang hendaknya dipelihara dengan baik, supaya kondisinya tetap kering dan tidak lembab. Kandang yang sudah tercemar berikut perlengkapannya dibersihkan dengan desinfektan (obot penyapu hama) dan di keringkan lebih dahulu sebelum dipakai kembali.

Secara mekanis

Ayam yang sudah terkena gejala penyakit ini harus segera disingkirkan dari kandang untuk sementara waktu, kemudian diobati di kandang lain (karantina).

Secara kimiawi

Pencegahan penyakit dilakukan melalui pemberian coccidiostat secara berkala sesuai dengan dosis yang dianjurkan pabrik pembuatnya. Sedangkan pengobatan terhadap ayam yang sakit juga dilakukan dengan memberikan coccidiostat secara teratur dalam kandang karantina.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar