4/11/2014

Atmosfer, Cuaca, dan Iklim di Bumi

adalah udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer sangat bermanfaat untuk kehidupan di bumi, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Gas-gas yang terdapat di dalam atmosfer sangat banyak dan sangat berguna, misalnya oksigen dan nitrogen.

Atmosfer berasal dari kata 'atmo' yang berarti udara dan 'sfera' yang berarti lapisan. Menurut pengamatan, ketebalan atmosfer udara diperkirakan 1.000 km. Berdasarkan perbedaan suhu, atmosfer dapat dibedakan menjadi lima lapisan utama, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Karena pengaruh sinar matahari di lapisan atmosfer dan litosfer, terbentuklah fenomena cuaca dan iklim. Cuaca adalah keadaan udara rata-rata dalam wilayah yang relatif sempit dan waktu yang relatif singkat. Adapun iklim mempelajari keadaan udara rata-rata pada wilayah yang relatif luas dan waktu yang lama serta sifatnya relatif tetap. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi.

lklim dan cuaca mempunyai unsur-unsur yang sama, yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan hujan.

Suhu udara di permukaan bumi bervariasi. Perbedaan besarnya suhu suatu daerah dipengaruhi oleh lamanya penyinaran matahari. kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, letak lintang suatu wilayah, kondisi awan. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer atau termograf.

Udara mempunyai berat dan menempati ruangan. Oleh karena itu, udara memiliki kekuatan untuk menekan permukaan bumi. Ini dinamakan tekanan udara. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer atau barograf.

Kelembapan udara adalah besarnya kandungan uap air di atmosfer. Pengukuran kelem¬bapan udara dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu kelembapan spestfik, kelembapan absolut, dan kelembapan relatif.

Peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi dinamakan hujan. Berdasarkan proses terjadinya, ada tiga macam hujan, yaitu hujan orografis, hujan konveksi, dan hujan frontal.

Curah hujan di Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan ini disebabkan oleh ketinggian tempat, pola arah pergerakan yang membawa uap air, dan luasnya perairan yang dilewati oleh angin tersebut. Ada 3 pola curah hujan di Indonesia, yaitu pola ekuatorial, pola monsun, dan pola lokal.

Tipe vegetasi berbeda-beda sesuai dengan iklimnya:

a. Vegetasi di hutan hujan tropis terdiri atas berbagai pohon yang tinggi dan rapat. hijau sepanjang tahun, relatif bersih di bagian bawah hutan karena sedikitnya cahaya yang masuk, jenisnya sangat banyak, membentuk berbagai tingkat, dan banyak ditemukan epifit dan liana.

b. Vegetasi hutan musim tropis umumnya mempunyai lapisan kulit mati yang tebal pada batang pohonnya.

c. Ciri utama penyusun hutan bakau adalah tumbuhan yang memiliki daun tebal dan kaku dengan lapisan kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan, serta memiliki akar yang muncul di atas lumpur untuk mengambil oksigen.

d. Vegetasi yang banyak tumbuh di daerah sabana adalah padang rumput yang diselingi dengan pohon-pohon yang bergerombol.

e. Vegetasi gurun dan setengah gurun umumnya relatif tahan terhadap kekurangan air. Tumbuhan ini dicirikan dari adanya jaringan-jaringan air dalam tubulnya, sangat sedikit memiliki daun, atau daunnya mengalami perubahan bentuk menjadi duri-duri.

f. Vegetasi yang mendominasi daerah padang rumput adalah rumput.

g. Vegetasi yang hidup di hutan meranggas adalah jenis vegetasi berdaun lebar. Pada musim  panas, hutan akan terlihat hijau, namun pada musim dingin hutan meranggas.

h. Vegetasi yang dapat hidup di daerah tundra adalah gulma, terutama sejenis rumput dan lumut kerak.

Adanya aktivitas manusia dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim global, misalnya efek rumah kaca, la nina, dan el nino.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar