4/27/2014

Definisi Rasisme

adalah pandangan yang menganggap bahwa satu kelompok ras adalah lebih unggul daripada ras lain dalam soal hak-hak dan martabat, dan sebagai konsekuensinya, mengakibatkan penjajahan yang satu atas yang lainnya. Rasisme bisa bersifat universal, memusatkan pada kelompok warna kulit tertentu seperti: hitam, putih, kuning, coklat. Atau bisa juga muncul pada taraf lokal dalam hubungan timbal balik antara warna kulit yang sama, seperti Sinhala dan Tamil di Srilangka, Inggris dan Welsh di Britania. Bentuk rasisme terakhir ini lebih terkait pada geografi, bahasa, sejarah, agama, dan budaya.

Identitas rasial merupakan ikatan sosial yang sangat kuat. Perkawinan pada umumnya dilakukan dalam kelompok ras yang sama. Nasionalisme dan patriotisme sering sangat terkait dengan ras. Sentimen-sentimen rasial sering dibangkitkan dalam masa peperangan atau juga dalam masa pemilihan umum yang demokratis. Soal kelestarian suatu kelompok rasial tertentu bisa membangkitkan loyalitas dan semangat pengorbanan. Dalam keadaan itu pria dan wanita bekerja sama; hal itu juga dilakukan dalam keadaan perang.

Suatu kelompok rasial yang dominan cenderung membangun lembaga-lembaga politik, ekonomi, dan sosial serta tradisi kultural untuk kepentingannya sendiri dan untuk mempertahankan dominasinya atas kelompok rasial lain. Agama juga bisa dibangkitkan untuk membenarkan dominasi semacam itu.

Secara politis tatanan dunia ini dibangun berdasarkan ekspansi kulit putih. Banyak pembunuhan yang telah dilakukan atas nama ras, seperti yang terjadi ketika orang kulit putih berekspansi ke Amerika, Australia, dan Selandia Baru. Kekerasan yang dilakukan kelompok-kelompok ras yang kuat merupakan suatu pendorong yang penting dalam sejarah. Sekali mereka menegakkan kekuasaannya atas bangsa-bangsa dan wilayah-wilayah tertentu, mereka lain menguatkannya melalui hukum dan konstitusi dan melalui penegakan hubungan ekonomi yang berat sebelah. Kelompok-kelompok yang terdesak terpaksa harus berjuang untuk mempertahankan identitas-nya, untuk menegakkan hak-haknya, atau sekadar untuk bertahan dalam hidup. Ada hubungan yang erat antara dominasi rasial dan dominasi ekonomi.

Wanita dan pria dalam kelompok ras yang dominan sering bekerja sama untuk mengeksploitasi golongan minoritas. Kepentingan yang sama antara wanita dan pria yang mendapat keuntungan dari keadaan itu pada umumnya bisa mengatasi perbedaan-perbedaan antara mereka sebagai wanita dan pria. Ketidakadilan rasial dipertahankan baik oleh wanita maupun pria demi kepentingan keluarga, klan, suku, kasta.

Warna kulit, kelas, dan jenis kelamin sama-sama mempertahankan diskriminasi rasial. Kelestarian atau kontinuitas suatu kelompok rasial dipertahankan melalui perkawinan. Baik wanita maupun pria bisa sama rasialis dan klasis. Serangan seksual atas wanita oleh pria dari kelompok rasial lain bisa merupakan manifestasi dari perasaan rasialis. Kadang-kadang ras dan kelas sama-sama mempertahankan dominasi pria.

Sebaliknya, warna kulit dan jenis kelamin bisa juga sama-sama muncul dalam proses pembebasan. Sentimen revolusioner menjadi lebih kuat bilamana kaum wanita dan pria bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu. Para pejuang kemerdekaan sering bersedia mengorbankan dirinya demi kebahagiaan keluarga dan anak turunannya. Partisipasi wanita dalam perjuangan kemerdekaan bisa memperkuat hak-hak wanita — walau pada umumnya wanita tertekan lagi secara tradisional segera setelah perjuangan usai.

Suatu hal yang positif adalah bila wanita dan pria berkomunikasi melintasi garis-garis rasial agar bisa mengidentifikasikan dirinya dengan saudara-saudaranya dari kelompok ras lain, terutama di kalangan kaum yang terjajah. Bukankah persaudaraan antar wanita bisa menjadi suatu kekuatan karena persamaan kepentingan antara para wanita? Bukankah pria dan wanita dapat bersama-sama melampaui batas rasial? Ini merupakan pertanyaan dan ajakan yang dikemukakan oleh para wanita dari kelompok yang terjajah kepada para wanita dari kelompok yang menjajah.

Pustaka
Teologi Siarah Oleh Tissa Balasuriya

Tidak ada komentar :

Posting Komentar