Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat sepia yang ada, sebab, anal. dan hukumnya. Pengertian lain dari filsafat adalah teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan. Selain itu, filsafat adalah juga ilmu yang berintikan logika, estetika, metalisika, dan epistemologi. Secara konsep ada beberapa hal yang sering digunakan untuk membahas filsafat suatu ilmu diantaranya ontologi, epistemologi, dan metodologi. Epistemologi menyangkut dasar-dasar dan batas-batas ilmu pengetahuan. Hal ini mencakup argumen yang kuat untuk menyatakan sesuatu sebagai ilmu pengetahuan atau bukan dan mengemukakan batas-batas yang jelas dari ruang lingkup suatu pengetahuan. Ontologi menyangkut sifat dari obyek dan subyek yang dikaji dalam bidang ilmu. Metodologi menyangkut bagaimana melakukan penelitian dalam bidang ilmu tersebut. Pertanyaan mendasar untuk filsafat ilmu adalah apa? Apakah sebenarnya yang dikaji oleh suatu ilmu?
Apakah yang dikaji oleh ilmu Perpustakaan?. Jawaban yang paling gampang dan tepat untuk pertanyaan itu adalah, informasi merupakan kajian mendasar dari ilmu perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu institusi yang bertugas mengumpulkan, mengolah, mengelola, melayankan dan atau mendiseminasikan berbagai jenis sumber daya informasi yang mencakup berbagai subyek yang tidak dapat dibatasi dengan bidang dan kajian tertentu. Kelihatannya, perpustakaan akan selalu berhubungan dengan berbagai sumber daya informasi yang tidak terbatas dan yang tersebar pada berbagai tempat. Herold (2001) menyatakan bahwa informasi kelihatannya adalah ubiquitous, diaphanous, a-categorical, discrete, a-dimensional, dan knowing.
Ubiquitous
Informasi terdapat dimana-mana, mudah menyebar dengan bantuan teknologi dan adakalanya sulit teijangkau oleh pemikiran manusia. Informasi muncul sebagai sesuatu yang umum yang, timbul dari hasil interaksi manusia, maupun dari interaksi manusia dengan lingkungan. Dalam hal ini informasi dapat muncul dari hasil komunikasi maupun melalui pemikiran atau kesadaran manusia. Mengingat banyak dan luasnya, maka tidak semua informasi dapat dicari, diakses, dikumpulkan dan digunakan oleh pencari informasi. Bagi pustakawan, informasi adalah sebuah konsep yang universal dal= jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media yang selanjutnya disebut bahan perpustakaan (dokumen) yang selanjutnya menjadi koleksi perpustakaan. Namun pustakawan selalu radar bahwa tidak semua informasi selalu tersedia di perpustakaan.
Diaphanous
Berhubung dengan keberadaannya, salah satu daya yang terdapat dalam informasi adalah membuat suatu pengaruh, sekalipun informasi adalah sesuatu yang bebas atau yang tidak terikat. Dalam banyak aspek, informasi memperlihatkan suatu mum yang jelas yang dapat menciptakan perubahan. Oleh karena itu, infonnasi juga merupakan sebuah bentuk ilmu pengetahuan yang paling tajam, apakah diakui secara fundamental ataupun secara elemental.
A-categorical
Informasi terbentuk tanpa definisi awal ke dalam struktur dan susunan yang pasti dan tegas urutan-urutan atau pengelompokannya dalam berbagai eara yang istimewa. Informasi tidak mutlak seperti halnya dalil atau rumusan dalam ilmu eksakta. Informasi kaya akan sistem klasifikasi yang potensial serta mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai talsiran dan anggapan secara teratur, sementara pada saat yang bersamaan informasi adalah kmdisional, tergantung dan terikat, dalam pengertian tidak mempunyai status akhir yang dapat dipastikan.
Discrete
Informasi dapat mengikuti urutan bilangan bulat aritmatika, seperti juga halnya perhitungan digital dan kemungkinan perhitungan umum, termasuk perhitungan kuantum; informasi dapat dianggap sebagai dasar dari perbedaan. Kuantitas informasi dapat dihitung secara terpisah misalnya berapa halaman. berapa paragraf, berapa kalimat, berapa kata dan/atau huruf Informasi yang berwujud elektronik juga dapat dihitung kuantitasnya misalnya mulai dari karakter, bite, kilo bite, mega bite sampai dengan tern bite. Selain ukuran kuantitas, makna informasi dapat memainkan peran diantara pikiran dan persoalan, baik berupa interaksi antara pikiran-pikiran yang terpisah dan berasosiasi dengan media fisik.
A-dimensional
Bentuk informasi ada kalanya dimensional (terukur) matiptin a-dimensional (tak terukur). Kedua bentuk informasi, baik yang dimensional maupun yang a-dimensional dapat diobservasi. Dalam beberapa hal, informasi dapat diukur, sama seperti bibliografi umum dan metrik perhitungan. Misalnya dalam kajian bibliometrika dapat diukur seberapa banyak suatu artikel atau jurnal ilmiah disitir oleh penulis atau peneliti tertentu. Berapa kali suatu artikel atau jurnal disitir atau dikutip oleh penulis atau peneliti. Imfac factor suatu jurnal ilmiah dapat dihitung. Dalam kajian scientometrics misalnya, akses ke informasi elektronik atau ke situs web dapat diukur dengan berbagai kriteria atau indikator tertentu (webometrics). Dalam hal lainnya, informasi sungguh murni, seperti ketika digambarkan dalam bentuk ruing dan keadaan, serta dalam bentuk samaran matematis lain.
Knowing
Studi informasi telah sejak lama saling berkaitan dengan proses belajar dan ilmu pengetahuan. Penelitian-penelitian saat ini dengan tegas telah menghubungkan informasi dengan pengertian dan pemikiran, sena dengan kesadaran dan perkembangan. Informasi menjadi sumber pengetahuan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Proses pengenalan akan hidup melalui sistem model adaptasi yang kompleks atau jaringan komunikasi umum, ekologi maupun bidang lainnya telah menanamkan fungsi substansial ke dalam informasi. pengetahuan adalah informasi yang sudah diketahui.
Pustaka
Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi By Joner Hasugian
9/02/2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar