Perangkat Praktik Pembelajaran
Kewiyataan merupakan perangkat praktik pembelajaran yang terkait langsung dengan (1) materi pembelajaran yang diturunkan dari tujuan-tujuan pendidikan dan dilaksanakan dengan arah pengembangan pancadaya, (2) pengembangan dan aplikasi metode pembelajaran, (3) alat bantu pembelajaran, (4) lingkungan pembelajaran, yang keempatnya merupakan unsur praktik kewiyataan, yang selanjutnya dilengkapi dengan (5) penilaian hasil pembelajaran.a. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan perangkat praktik pembelajaran berupa isi atau substansi tujuan pendidikan yang hendak dicapai peserta didik dalam perkembangan dirinya. Secara mendasar substansi yang dimaksud itu diturunkan dari khasanah HMM dalam unsur-unsur hakikat manusia, dimensi kemanusiaannya, dan secara lebih operasional, isi atau substansi tujuan yang dimaksud berada dalam pengembangan unsur-unsur panca-daya. Dengan kata lain, materi pembelajaran yang dikembangkan dan diusung oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah demi berkembangnya pancadaya, yaitu daya takwa, cipta, rasa, karsa, dan karya peserta didik.
Materi pembelajaran mengacu kepada kondisi dan pengembangan budaya manusia yang diwakili oleh unsur-unsur perilaku sehari-hari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama), dari hal yang paling kecil dan sederhana sampai dengan yang paling kompleks dan super canggih.
Dalam format pendidikan formal, materi pembelajaran biasanya dikemas dalam bentuk kurikulum, meliputi seluruh pengalaman belajar yang menjadi tanggung jawab pendidik (atau satuan pendidikan) mengembangkannya untuk peserta didik. Dalam kaitan itu semua, pendidik dituntut untuk menguasai dan mengembangkannya dengan penuh perhatian dan sungguh-sungguh demi suksesnya penyelenggaraan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran ibarat pendorong atau kekuatan sebagai perangkat praktik pembelajaran untuk meningkatkan dan mengangkut muatan materi pembelajaran sampai ke tujuan demi kepentingan peserta didik. Agar materi pembelajaran itu dapat diproses dan diolah dengan sebaik-baiknya, pendidik perlu mengaplikasikan berbagai pendekatan, metode dan cara-cara yang tepat agar materi pembelajaran dapat terjangkau, tekerjakan dan termanfaatkan secara efektif dan efisien oleh peserta didik. Pengaktifan daya takwa, cipta, rasa, karsa, dan karya mendasari seluruh metode pembelajaran yang digunakan pendidik bersama peserta didik.
Untuk terlaksananya metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pengembangan peserta didik dengan muatan tujuan pendidikan dalam nuansa HMM, pendidik perlu menerapkan pendekatan multi strategi dan multi sumber, melalui berbagai format pengelolaan pembelajaran. Pengembangan aktivitas belajar dengan prinsip motivasi intrinsik dan kemandirian menjadi fokus metode yang digunakan pendidik.
c. Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu pembelajaran adalah perangkat praktik pembelajaran dengan berbagai sarana dan fasilitas yang dapat digunakan pendidik untuk memperlancar, mengefektifkan dan mengefisienkan upaya pencapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik. Strategi multi-media, dalam kaitannya dengan multistrategi dan multisumber yang digunakan oleh pendidik memperkaya proses pembelajaran.
Sistem Pendidikan di Indonesia
Termasuk ke dalam alat bantu pembelajaran adalah berbagai alat peraga langsung, buatan guru, grafis dan elektronik, serta kelengkapan laboratorium, studio, dan bengkel. Dalam pada itu, alat bantu pembelajaran tidak terbatas pada materi yang ada di dalam kelas ataupun ruangan, melainkan sangat terbuka untuk digunakannya berbagai hal yang terdapat di lingkungan sekitar dan lingkungan budaya setempat. Hal ini terkait langsung dengan berbagai substansi yang menjadi materi pembelajaran dan metode pembelajaran.
d. Lingkungan Pembelajaran
Secara lebih luas dan lebih mencakup, lingkungan pembelajaran mengacu kepada berbagai substansi yang dapat dan perlu dijadikan sumber materi pembelajaran, serta digunakan sebagai sumber perangkat metode dan alat bantu pembelajaran". Unsur-unsur lingkungan itu, dari yang paling dekat dengan diri peserta didik sampai yang paling jauh, tetapi tetap terjangkau, dapat menjadi daerah operasional lingkungan pembelajaran.
Secara lebih khusus, lingkungan pembelajaran dimaksudkan sebagai suasana yang terjadi dan dirasakan di tempat dan lokasi di mana kegiatan belajar terselenggara, dari ruangan belajar di sekolah, kamar belajar di rumah, sampai dengan lingkungan sekolah, lingkungan rumah, dan lingkungan-lingkungan lain yang dapat dijadikan tempat belajar.
Lingkungan belajar dikehendaki berada dalam kondisi cukup aman dan nyaman sehingga peserta didik betah belajar di sana. Masalah suhu, cahaya, kebersihan, luasnya tempat dan lokasi serta kualitas bangunan tempat belajar memberikan pengaruh signifikan terhadap kegiatan belajar peserta didik. Kondisi lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan ibarat kondisi jasmaniah sehat dan bugar individu yang akan menunjang bagi penampilan individu secara efektif dalam aktivitas kehidupannya.
e. Penilaian Hasil Pembelajaran
Proses pembelajaran diselenggarakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan itu merupakan keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilaksanakan, sekecil apapun hasil yang diperoleh itu. Untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai diselenggarakan penilaian. Dengan adanya penilaian kemajuan perkembangan peserta didik dapat dipantau dan selanjutnya diarahkan untuk lebih maju lagi.
Landasan Antropologi Pendidikan
Penilaian hasil pembelajaran diselenggarakan melalui berbagai cara dan format dengan pendekatan yang lebih bersifat pengembangan (developmental) dengan memperhatikan potensi dan perbedaan individual peserta didik. Termasuk di dalam penilaian adalah upaya diagnosis, serta tindak lanjut, seperti apa yang sering disebut pembelajaran perbaikan dan pengayaan.
Pustaka Artikel Perangkat Praktik Pembelajaran
Dasar Teori dan Praksis Pendidikan Oleh Prof. Dr. Prayitno, M.Sc., Ed.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar