7/23/2013

Nilai-Nilai Islami Manajemen Asuransi Syariah

. Ini semua belum akan sempurna, kecuali keseluruhan manajemen asuransi syariah juga menerapkan nilai-nilai yang Islami.

Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai tersebut yang berkaitan dengan manajemen Asuransi Syariah.
1. Tauhid atau kepercayaan kepada Allah: kepercayaan kepada Yang Mahakuasa dan pencipta alam semesta ini akan membebaskan orang-orang dari ketakutan akan sesuatu selain Allah. Kepercayaan itu memberikan kita rasa percaya, fokus pada semua upaya dan niatan hanya untuk satu tujuan, yakni mendapatkan ridha Allah, untuk menyenangkan-Nya yang telah memberikan kita kehidupan. Kepercayaan ini akan mencegah kita dari tindakan keji, mungkar, dan tidak adil kepada sesama.

2. Kepercayaan akan akhirat, pahala dan hukuman: Orang-orang yang memiliki kepercayaan ini akan memiliki pengendalian diri yang lebih baik dan bertanggung jawab atas semua tindakannya. Kepercayaan ini juga merupakan suatu ukuran untuk memotivasi orang-orang melakukan hanya perbuatan yang baik dan mencegah adanya perilaku yang salah dalam berbisnis.

3. Kemandirian: artinya kita harus bergantung hanya kepada Allah Sang Pencipta segala sesuatunya. Kemandirian ini akan memberikan kejujuran, keberanian, dorongan, dan kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan yang baik dan memperbaiki kesalahan-kesalahan.

4. Bertanggung jawab: akan mencegah orang-orang untuk saling menyalahkan satu sama lain. Orang-orang akan bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Perubahan tersebut sebaiknya berasal dari dalam diri dan tidak menunggu orang lain untuk berubah.

5. Partisipasi: elemen partisipasi akan menimbulkan inovasi, rasa bersyukur, efisiensi, dan penyesuaian diri. Partisipasi juga memberikan kemampuan untuk meraih keputusan yang lebih baik, memperbaiki kesalahan-kesalahan supaya mengurangi cacat perbuatan dan memperbaiki kinerja.

6. Keadilan: merupakan landasan dari nilai-nilai islami. Keadilan merupakan hasil dari perbuatan-perbuatan seperti peduli, saling menyayangi, kasih-mengasihi, dan saling membagi. Seseorang yang menyayangi tidak akan disemena-menakan, dan ketika orang-orang memiliki arah dan tujuan dan juga saat kebutuhan mereka telah ter-penuhi, tidak akan ada alasan untuk berlaku tidak adil.

7. Percaya diri, martabat dan privasi: Islam menekankan martabat manusia terlepas dari ras, gender, dan agamanya; martabat juga merupakan salah satu dari elemen-elemen dalam hidup yang harus dijaga. Mempelajari martabat seseorang juga berarti menghormati privasi orang lain. Kedua ini akan membuahkan saling percaya di antara sesama manusia. Saling percaya adalah yang terpenting dalam operasi asuransi syariah.

8. Dialog: Dialog akan menciptakan penyebaran budaya di antara semua anggota dalam suatu organisasi. Dialog juga mekanisme terbaik
untuk menunjukkan problem di antara orang-orang.

9. Efisiensi Biaya: Islam menolak pemborosan dan menghambur-hamburkan sumber daya. Pembelanjaan seperlunya sangat disarankan, yang akan membuat orang-orang mampu untuk mengatasi kesulitannya, sabar dan tekun dan akhirnya menjadi orang besar.

10. Efisiensi Waktu: Di Barat dikenal istilah waktu adalah uang, dalam Islam waktu berarti kehidupan. Kapan pun waktu kita yang hilang, berasal dari umur kita yang terbatas, yang kita pertanggungjawabkan. Nilai ini akan membuat kita untuk menggunakan waktu kita yang sangat terbatas ini dan menghargai setiap perbuatan dalam hidup ini, tidak ada ruang untuk menjadi tidak produktif dan menghabiskan waktu dengan tiada guna.

11. Peduli dan saling berbagi: Peduli sangat perlu dalam kesuksesan setiap organisasi. Kita harus peduli akan anak buah, rekan-rekan, dan
klien kita. Rasa peduli membawa kita pada tolong menolong dan saling berbagi. Islam menggambarkan seseorang dengan perilaku demikian bagaikan satu kesatuan tubuh yang merasakan sakit setiap salah satu anggotanya menderita. "Orang-orang beriman seperti seorang manusia, jika kepalanya sakit maka seluruh tubuhnya akan merasakan sakit dan jika matanya sakit maka seluruh tubuhnya akan menderita pula."(Hadits)

12. Mengasihi manusia, binatang dan lingkungan: Bahkan saat perang muslim dilarang untuk menebang pohon, mencemari sumur, membakar buku untuk melindungi baik lingkungan maupun peradaban. Kepedulian yang harus ditunjukkan muslim pada semua makhluk berasal dari rasa percaya bahwa semuanya adalah milik Allah dan manusia adalah khalifah Allah di alam semesta. Manusia mempunyai hak untuk mendayagunakan sumber daya alam, tapi tidak memiliki hak untuk merusaknya.

13. Keinginan untuk belajar: Nilai ini merupakan nilai yang terpenting dalam Islam sebagaimana kata pertama yang diajarkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah "baca". Dengan nilai ini, maka tidak ada alasan bagi orang-orang atau suatu organisasi untuk bertahan pada situasi yang tidak ada kemajuan atau tidak menghasilkan sesuatu. Islam menginspirasi kita untuk terus mencari di semua area ilmu pengetahuan yang tujuannya adalah untuk memperkuat iman kita. Al-Qur'an berisikan beberapa instruksi untuk kita berefleksi dan mencari, salah satu dari instruksi-instruksi tersebut adalah sebagai berikut.



"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan slang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."(al-Baqarah:164)




Dengan ke semua nilai-nilai di atas, manajemen takaful memiliki semua nilai yang diperlukan untuk diadopsi dan diimplementasikan untuk kesuksesan organisasi mereka, Insya Allah.

Pustaka
Asuransi umum syariah dalam praktik: upaya menghilangkan gharar, maisir, dan riba oleh Afifah Afra, Muhaimin Iqbal

Tidak ada komentar :

Posting Komentar