Berkembangnya pariwisata akan berakibat ganda terhadap lain-lain sektor pula, seperti bidang pertanian, peternakan, kerajinan rakyat, mebel, tekstil, dan lain-lain kegiatan yang produknya diperlukan untuk menunjang perkembangan pariwisata (khususnya hotel, restoran). Termasuk dalam hal ini kegiatan-kegiatan yang bersifat temporer, misalnya tenaga-tenaga untuk bidang konstruksi. Harus diakui bahwa sukar membuat suatu perkiraan mengenai kesempatan kerja yang tidak langsung tersebut. Berbagai model telah dikembangkan untuk membuat perhitungan, tetapi tampak bahwa semuanya masih berupa model yang bersifat teoretis. Misalnya, Prof. Chau mengemukakan hasil penelitian di Hawai bahwa setiap kenaikan kunjungan wisatawan sejumlah 25.000 orang mengakibatkan terciptanya kesempatan kerja yang bersifat langsung sejumlah 390 dan yang tidak langsung sejumlah 243. Mengingat tingginya taraf upah dan produktivitas per anggota angkatan kerja, demikian pula mengingat rendahnya tingkat pengangguran di negara tersebut, maka apabila model tersebut diterapkan di sini tentunya harus diadakan penyesuaian-penyesuaian yang akan berakibat bahwa jumlah kesempatan kerja lebih besar. Menurut penelitian IUOTO (International Union of Official Travel Organizations) kesempatan kerja yang terbuka di seluruh dunia untuk bidang-bidang hotel dan restoran saja diperkirakan 750.000 per tahunnya.
Setiap lembaga baru itu pada umumnya tidak hanya merupakan unsur baru akan tetapi lembaga-lembaga itu masing-masing membawa juga pengaruh ke arah modernisasi. Yang dimaksudkan dengan modernisasi di sini selain meliputi penggunaan alat-alat yang modern juga mengandung cara berusaha yang menggunakan sistem kerja yang modern pula. Beberapa unsur sistem kerja demikian itu misalnya efisiensi, penilaian tinggi pada faktor waktu, menepati janji, dan ketekunan serta organisasi perusahaan yang rapi dan efektif.
Dalam proses pengaruh-mempengaruhi antara dua macam kebudayaan itu, tampak juga suatu gejala yang menunjukkan bahwa orang-orang Indonesia dalam peri lakunya dapat menggunakan sistem penilaian yang berbeda menurut lingkungan sosialnya. Dalam usaha melayani para wisatawan asing maka segala sesuatu harus benar-benar bersih, lagi pula setiap usaha harus dimulai dan diakhiri tepat pada saat yang sudah ditentukan dalam rencana. Dengan manajemen yang modern, lebih-lebih kalau dilakukan oleh orang asing, para karyawan Indonesia dengan memuaskan dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam hal kebersihan dan waktu.
Pustaka
Ekonomi pariwisata: sejarah dan prospeknya Oleh Spillane, James J, Dr.,SJ
Tidak ada komentar :
Posting Komentar