Pemeriksaan Fisik
Anamnesis dan pemeriksaan fisik seharusnya diarahkan pada penentuan tanda yang cocok dengan apendisitis dan menyingkirkan diagnosis lain seperti gastroenteritis virus, konstipasi, infeksi saluran sindrom hemolitik-uremik, purpura Henoch-Schonlein, adenitis mesenterika, dan penyakit tuba-ovarium.
Aspek yang terkait riwayat yang menyokong diagnosis apendisitis meliputi mulainya nyeri sebelum muntah dan diare, kehilangan nafsu makan, berpindahnya nyeri dari periumbilikus ke kuadran kanan bawah, dan nyeri bertambah berat saat perjalanan ke tempat praktek atau rumah sakit. Dalam menyingkirkan diagnosis lain, adalah sangat penting menanyakan riwayat konstipasi, gejala saluran kemih, batuk dan demam yang mengesankan pneumonia lobus bawah, diare berat, nyeri kepala, mialgia atau gejala konstitusional lain sindrom virus dan gejala serupa pada anggota serumah yang lain.
Apendisitis yang tidak terobati berlanjut dengan perforasi dalam 48-72 jam: karenanya, lamanya gejala sangat penting dalam menginterpretasi tanda fisik dan dalam menentukan strategi pengobatan.
Pemeriksaan fisik harus dimulai dengan inspeksi tingkah laku anak dan keadaan perutnya. Anak dengan apendisitis sering bergerak perlahan dan terbatas, membungkuk ke depan, dan sering dengan sedikit pincang. Anak tersebut akan memegang kuadran kanan bawah dengan tangan dan enggan untuk naik ke meja periksa. Apendisitis dini perut rata. Perubahan warna dan bekas luka memar harus dipikirkan trauma perut. Perut kembung menunjukkan suatu komplikasi seperti perforasi atau obstruksi. Auskultasi bisa menunjukkan suara usus normal atau hiperaktif pada apendisitis dini diganti dengan suara usus hipoaktif ketika menjelek menjadi perforasi. Gastroenteritis berat biasanya menyebabkan suara usus hiperaktif menetap.
Palpasi abdomen harus dilakukan dengan lembut setelah pelaporan dan dibantu dengan setingan pembicaraan atau bantuan orangtua. Kuadran kanan bawah (titik McBurney) harus dipalpasi terakhir setelah pemeriksa telah mempunyai kesempatan mempertimbangkan respons terhadap pemeriksaan kuadran yang seharusnya tidak nyeri. Titik McBurncy adalah perpotongan lateral dan duapertiga dari garis yang menghubungkan spina iliaka superior anterior kanan dan umbilikus. Tanda fisik yang paling penting pada apendisitis adalah nyeri tekan menetap pada saat palpasi dan kekakuan lapisan otot rektus.
Jika anak takut atau agitasi saat pemeriksaan sebelumnya, maka otot perut mungkin tegang keseluruhan, membuat interpretasi temuan ini tidak dimungkinkan. Pemeriksaan nyeri lepas harus dikerjakan dengan hati-hati supaya bermakna. Palpasi perut yang dalam dan kemudian dilepaskan dengan tiba-tiba akan menyebabkan nyeri dan rasa takut pada semua anak dan hal ini tidak dianjurkan. Perkusi jari dengan lembut pada semua kuadran merupakan pemeriksaan yang lebih baik dari iritasi peritoneum berulang pada semua kelompok umur tetapi terutama pada anak yang takut, pemeriksaan untuk nyeri lepas dan pemeriksaan rektum harus yang terakhir dalam pemeriksaan abdomen. Nilai dari pemeriksaan rektum pada diagnosis apendisitis masih dipertanyakan. Jika riwayat dan pemeriksaan perut cukup meyakinkan untuk apendisitis, pemeriksaan rektum merupakan sedikit tambahan informasi. Namun, jika diagnosis meragukan, terutama pada anak yang sangat kecil (lebih muda dari 4 tahun) atau anak remaja putri, pemeriksaan rektum sering memberikan informasi penting.
Setelah pemeriksaan difokuskan pada perut, pemeriksaan bagian tubuh lain yang cermat termasuk telinga, membran mukosa, paru-paru, dan kulit, untuk tanda penyakit lain harus dilakukan. Perhatian yang cermat harus diberikan untuk mengenali syok karena sepsis, dehidrasi, atau keduanya.
Pustaka
Ilmu Kesehatan Anak Oleh Behrman Klirgman Arvin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar