5/13/2013

Penggunaan Enema dan Pencahar, Laxatif dan Purgatif

Banyak orang terlalu sering memberi enema dan memakai pencahar. Dorongan untuk mencuci perut’ terdapat di seluruh dunia. Enema dan pencahar merupakan pengobatan yang sangat berbahaya. Banyak orang mempercayai bahwa panas dan mencret dapat ‘dicuci’ dengan memberikan enema (mengalirkan air ke dalam usus (lewat lubang pelepasan) atau dengan menggunakan purgatif. Atau suatu pencahar (laxatif) yang kuat. Sayangnya, usaha untuk membersihkan atau mencuci tubuh yang sakit acapkali menyebabkan kerusakan lebih luas pada usus yang telah cedera.

Kasus-kasus di mana Penggunaan Pencahar (Laxatif) atau Enema Berbahaya:
- Jangan gunakan enema atau laxatif jika seseorang menderita nyeri perut atau gejala radang usus buntu (appendicitis) atau menderita ‘akut abdomen’, meskipun penderita tidak dapat kentut atau buang air besar selama beberapa hari.
- Jangan memberikan enema atau laxatif kepada seseorang yang mengalami luka peluru atau cedera lainnya pada usus.
- Jangan memberikan laxatif yang kuat pada orang yang sakit atau lemah. Perbuatan ini akan semakin melemahkan dirinya.
- Jangan memberikan laxatif atau purgatif kepada anak yang menderita panas tinggi, muntah, mencret atau memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi.
- Jangan membiasakan did untuk menggunakan laxatif terlalu sering.

Pemakaian Enema Yang Benar
1. Enema yang sederhana dapat membantu menyembuhkan sembelit atau konstipasi (kotoran yang keras, kering dan sukar keluar). Gunakan air saj- atau air dengan sedikit sabun.
2. Jikalau seseorang yang menderita muntah mengalami dehidrasi, anda boleh mencoba memberikan enema
Minuman Rehidrasi secara perlahan-lahan sekali.

Penggunaan Pencahar (Laxatif dan Purgatif) yang Benar
Laxatif menyerupai purgatif tetapi kerjanya lebih lemah. Semua obat yang tercantum di dalam daftar di bawah adalah laxatif kalau diminum dengan takaran yang kecil dan purgatif kalau diminum dengan takaran yang besar. Laxatif melunakkan dan mempercepat gerakan usus sedangkan purgatif menimbulkan mencret.

PURGATIF: Satu-satunya saat seseorang harus menggunakan purgatif dengan takaran yang kuat adalah ketika ia meminum racun dan harus dibersihkan secepatnya. Pada saat-saat lainnya, purgatif merupakan pencahar yang berbahaya.

LAXATIF: Seseorang dapat minum susu magnesium atau garam-garam magnesium lainnya dengan takaran yang kecil sebagai laxatif dalam beberapa keadaan sembelit. Orang-orang yang menderita hemorrhoid (wasir) dengan sembelit boleh minum banyak mineral, tetapi minyak ini hanya membuat kotoran licin dan tidak membuatnya lunak. Takaran minyak mineral ialah 3 sampai 6 sendok teh pada saat akan tidur (jangan diminum bersama makanan karena minyak tersebut akan merampas vitamin-vitamin penting yang terdapat di dalam makanan). Penggunaan minyak mineral ini bukan merupakan cara yang paling baik.

Cara Yang Lebih Baik
MAKANAN DENGAN SERAT. Cara yang paling sehat dan paling halus untuk membuat tinja menjadi lebih lunak dan buang air besar menjadi lebih lancar ialah makan lebih banyak makanan yang mengandung serat alami atau makanan yang ‘kasar’ seperti Umbi-umbian, dedak (kulit beras, bran) dan semua biji-bijian lainnya. Minum air yang banyak dan makan berbagai buah-buahan serta sayur-mayur juga membantu.

Orang-orang yang mempunyai kebiasaan makan makanan dengan serat alami jarang menderita wasir, sembelit dan kanker usus daripada orang-orang yang banyak memakan makanan ‘modern’ yang dihaluskan. Untuk buang air besar yang lebih lancar, hindari makanan yang dihaluskan dan makanlah makanan yang dibuat dari biji-bijian yang belum dihaluskan atau belum diolah.

Pustaka
Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan Oleh Harry Oxorn & William R. Forte

Tidak ada komentar :

Posting Komentar