Pengelolaan secara umum dapat diartikan sebagai pengendalian proses pelaksanaan suatu pekerjaan yang melibatkan beberapa bidang atau elemen. Pekerjaan pemuliaan tanaman banyak melibatkan bidang yang dapat independen satu sama lain. Dalam proses memuliakan suatu tanaman, pemulia tanaman dapat dihadapkan pada banyak persoalan sehingga perlu perencanaan yang matang. Keputusan yang diambil atau kebijakan yang diberlakukan harus dipadukan sehingga prosesnya merupakan urutan yang sistematis sejak permulaan sampai dengan varietas dilepas. Hal ini perlu karena dalam pelaksanaan pemulia tanaman harus dapat menyesuaikan dengan rencana yang dibuat.
Ada empat faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pelaksanaan pemuliaan tanaman, yakni sebagai berikut:
1) Pola organisasi harus jelas. Artinya, struktur fisik program pemuliaan harus jelas dalam kaitannya dengan personel pelaksana dan tanggung jawabnya, peralatan, lahan pertanaman, dan lain-lain.
2) Perencanaan dan cara pengawasan harus terkait dengan tujuan. Perencanaan harus dikerjakan sesuai dengan strategi jangka panjang dan jangka pendek, yakni strategi untuk mendapatkan variabilitas breeding materials, varietas yang diinginkan (sintetik, hibrida, atau lainnya), pelaksanaan di lapangan, dan cara-cara evaluasi data. Pengawasan dalam hal ini adalah memveritikasi antara rencana dan pelaksanaan.
3) Jalannya pelaksanaan. Hal ini menyangkut manusia yang melaksanakannya. Pelaksana merupakan faktor yang periling karena menyangkut hubungan antara pimpinan dan bawahan dalam pelaksanaan keija. Pemulia tanaman harus pandai mengelola sumber daya manusianya.
4) Pembuatan kebijakan. Faktor ini merupakan kunci aktivitas yang harus diambil pemulia tanaman karena hal ini berpengaruh terhadap tiga faktor di atas. Kebijakan harus diambil untuk melancarkan pelaksanaan program, misalnya dalam memilih breeding material, sasaran yang diinginkan, metode pelaksanaan, dan tata cara pengujian. Kebijakan yang perlu segera diputuskan antara lain berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a) hasil analisis dan hasil identifikasi timhulnya masalah;
b) membuat alternatiI pemecahan untuk mengatasi masalah;
c) mengembangkan serta memilih salah satu alternatif, dan
d) melaksanakan alternatif terpilih di lapangan.
Beberapa permasalahan yang mungkin timbul selama proses pemuliaan berjalan atau hal-hal yang dapat dijumpai antara lain sebagai berikut:
1. Nomor-nomor segregan tidak menunjukkan keragaman yang baik atau sangat sedikit sehingga menyulitkan pelaksanaan pemilihan.
2. Areal lahan yang diperlukan tidak cukup untuk melakukan pengujian dari nomor-nomor terpilih.
3. Nomor-nomor segregan yang memenuhi semua kriteria seleksi tidak diperoleh, padahal varietal Baru yang memenuhi kriteria seleksi tersebut diperlukan untuk segera dilepas.
4. Nomor-nomor terpilih masih menunjukkan kerentanan terhadap suatu cekaman lingkungan (lahan bennasalah, harna dan penyakit, atau lainnya).
5. Adanya keinginan sitat-sifat khusus yang dikehendaki oleh konsumen.
Contoh: Sasaran pemuliaan tanaman padi adalah ketahanan terhadap kekeringan. Metode yang dipakai adalah secara hibridisasi (persilangan dua tetua) dan cara pemilihan segregan dilakukan secara pedigree. Pelaksanaan sudah sampai pada filial ke-4 (F4), tetapi pada pertanaman tersebut cuaca tidak mendukung sehingga mengalami kesulitan dalam memilih individu tanaman yang mempunyai ketahanan terhadap kekeringan. Bila hal tersebut dijumpai maka perlu diambil langkah-langkah untuk mengatasi: apakah dilanjutkan secara pedigree-bulk selection atau cara yang lain.
Pustaka
Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman Oleh W. Mangoendidjojo
3/19/2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar