atau merasa sakit pada gigi dan gusinya. Anak yang lebih tua cepat memahami bahwa melempar makanan ke lantai atau memainkannya, dan bukan memakannya, akan menarik perhatian orang dewasa.
1. Ingat bahwa tidak ada anak yang mendadak lapar ketika melihat makanan yang tersedia.
2. Ingat bahwa kegemaran akan makanan tertentu tidak bertahan selamanya. Itu hanya perasaan saja!
3. Buat catatan makanan harian. Meskipun diet anak tidak begitu beragam, kita mungkin bisa melihat bahwa dia makan lebih banyak yogurt, pisang, atau apel daripada yang kita kira. Kita juga bisa melihat jika kita memberikan terlalu banyak camilan atau minuman yang mengandung susu.
4. Bicara dengan orang tua lain. Persoalan sepertinya tidak lagi sukar bila kita bertukar pengalaman. Mungkin kita bisa belajar beberapa trik baru!
5. Tetap tenang dan buang makanan yang tidak termakan tanpa rasa jengkel.
6. Perhatikan waktu makan secara objektif. Jangan terpengaruh dengan telepon yang berdering saat makan dan anak yang terlihat terlalu lelah untuk makan.
7. Catat berat badan anak secara teratur sehingga setiap penurunan berat badan bisa terdeteksi.
8. Minta nasihat kepada dokter atau petugas kesehatan. Mungkin ada sebab-sebab medis yang menyebabkan anak menolak untuk makan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar