2/18/2014

Penyebab Mandul Pada Wanita dan Pria

adalah kemampuan reproduksi pria dan wanita bergantung pada berbagai faktor, meliputi usia, jenis kelamin, dan status kesehatan secara menyeluruh. Di bawah kondisi optimal, sekitar 50% pasangan yang berusaha mendapatkan anak akan berhasil dalam 6 bulan. Selain itu, 35% pasangan lain akan berhasil dalam 12 bulan. Jadi, jumlah seluruhnya menjadi 85% sepanjang periode 12 bulan.

Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya 1 tahun berhubungan seksual sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi. Infertilitas primer mengacu pada tidak ada riwayat sebelumnya masing-masing pasangan hamil atau menghamili. Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah keberhasilan kehamilan sebelumnya. Meskipun infertilitas menyatakan secara tidak langsung bahwa masih ada kemampuan untuk konsepsi, sterilitas menunjukan ketidakmampuan total dan tidak dapat diperbaiki untuk hamil atau untuk menghamili. Di Amerika Serikat, insiden fertilitas telah menurun dari 11% menjadi 7,9%. Kira-kira satu dari enam pasangan adalah pasangan infertil. Kemungkinan infertilitas meningkat bersamaan dengan usia.


a. Faktor-faktor yang berperan pada infertilitas wanita sebagai berikut:
(1) Masalah vagina meliputi infeksi vagina, abnormalitas anatomi, disfungsi seksual yang mencegah penetrasi penis, atau lingkungan vagina yang sangat asam, yang secara nyata mengurangi daya hidup sperma.

(2) Masalah serviks meliputi:
(a) Gangguan pada setiap perubahan fisiologis yang secara normal terjadi selama periode praovulatori dan ovulatori yang membuat lingkungan serviks kondusif bagi daya hidup sperma (misalnya, lubang ostium serviks, peningkatan alkalinitas, peningkatan sekresi, dan ferning).
(b) Masalah mekanis, seperti inkompetensi serviks berhubungan dengan wanita yang ibunya diobati dengan dietilstilbestrol (DES) selama kehamilan.

(3) Masalah uterus kemungkinan:
(a) Fungsional (misalnya, lingkungan yang kurang disukai untuk pergerakan sperma naik ke uterus sampai tuba falopii atau untuk implantasi setelah fertilisasi).
(b) Struktural (misalnya, mioma uterus atau leiomioma).

(4) Masalah tuba
(a) Infertilitas yang berhubungan dengan masalah tuba menjadi lebih menonjol dengan peningkatan insiden penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory DiseasePID). PID menyebabkan jaringan parut yang memblok kedua tuba falopii. Peningkatan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) berperan terhadap peningkatan PID karena 40% infeksi yang berhubungan dengan penggunaan IUD merupakan asimtomatik dan tetap tidak tertangani.
(b) Endometriosis juga dapat berperan pada obstruksi tuba.

(5) Masalah ovarium meliputi anovulasi, oligo-ovulasi, dan sindrom ovarium polikistik. Malfungsi sekretori juga ikut berperan; misal, sekresi progesteron tidak adekuat atau tidak adekuatnya fase luteal akan berpengaruh pada kemampuan mempertahankan ovum yang telah dibuahi.

Dapatkan ebook Cara Cepat Hamil


b. Faktor yang berperan pada infertilitas pria meliputi:
(1) Faktor kongenital meliputi riwayat ibu yang meminum DES selama kehamilan dan tidak adanya vas deferens atau testis.
(2) Masalah ejakulasi meliputi ejakulasi retrograde yang berhubungan dengan diabetes, kerusakan saraf, obat-obatan, atau trauma bedah.
(3) Abnormalitas sperma meliputi produksi atau pematangan sperma tidak adekuat, motilitas tidak adekuat, pembendungan sperma sepanjang saluran reproduktif pria, dan ketidakmampuan menyimpan sperma dalam vagina.
(4) Abnormalitas testikular adalah kelainan yang terkait dengan penyakit (misalnya, orkitis berhubungan dengan infeksi parotitis setelah pubertas), kriptokidisme, trauma, atau radiasi.
(5) Kesulitan koitus dapat terjadi karena obesitas atau kerusakan saraf spinal.
(6) Obat-obatan (misalnya, metotreksat, amebisid, hormon-hormon seks, dan nitrofurantoin) dapat memengaruhi spermatogenesis.
(7) Faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi sperma atau semen adalah infeksi (misalnya, penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual), stres, nutrisi tidak adekuat, asupan alkohol berlebihan, dan nikotin.

c. Masalah interaktif, berasal dari penyebab yang spesifik untuk setiap pasangan, meliputi:
(1) Frekuensi sanggama yang tidak memadai.
(2) Waktu sanggama yang buruk.
(3) Perkembangan antibodi terhadap sperma pasangan.
(4) Penggunaan pelumas yang kemungkinan bersifat spermisida, seperti jeli petroleum dan beberapa pelumas yang larut dalam air.
(5) Ketidakmampuan sperma untuk melakukan penetrasi ke telur.


[caption id="attachment_2532" align="aligncenter" width="458" caption="Buku Panduan Cara Cepat Hamil"][/caption]

Tidak ada komentar :

Posting Komentar