Bila kadar asam urat lebih besar dari 7 mg/dL, maka terjadi kejenuhan atau supersaturasi asam urat. Bila terjadi penimbunan kristal asam urat di ruang sendi, maka terjadinya penyakit yang dinamakan rematik asam urat atau yang lebih dikenal sebagai artritis gout. Bila terjadi penimbunan kristal di jaringan, maka dikenal sebagai topus (benjolan bersifat agak keras dan sering terdapat disekitar sendi jari kaki). Sedangkan bila kristal menumpuk di ruang ginjal atau saluran ginjal, maka dapat memicu terjadinya batu ginjal. Sekitar 5% — 10% pasien yang menderita arthritis gout akan memiliki batu ginjal. Semakin tinggi kadar asam urat semakin besar risiko komplikasinya. Bila kadar asam urat > 9 mg/dL, risiko terkena arthritis gout sebesar 4,9% dibandingkan bila kadar 7% — 8,9% mg/dL hanya sebesar 0,5%.
Lokasi persendian yang sering terkena, selain sendi jari kaki, dapat juga menyerang sendi lutut dan pergelangan tangan. Sendi menjadi bengkak, merah, panas, dan nyeri tekan yang dapat dirasakan beberapa hari sampai beberapa minggu.
Pada saat tidak kambuh, pasien rematik asam urat sehat sama sekali. Tetapi bila terjadi kronis, persendian pasien tersebut dapat mengalami kerusakan dan dapat mengalami kecacatan sendi.
Ringkasnya, yang dinamakan rematik asam urat adalah rematik yang diakibatkan oleh timbunan kristal asam urat di sendi atau di jaringan (berupa tonjolan agak keras yang berisi kristal asam urat atau topus) dengan keluhan di sendi atau di sekitar sendi. Sebenarnya, untuk memastikan penyakit tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya kristal urat yang berbentuk seperti jarum yang diperoleh dari ruang sendi atau dari topus yang tampak dalam pemeriksaan dengan bantuan alat mikroskop.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar