12/27/2013

Aplikasi Biostatistika Dalam Penelitian Kedokteran

Kemajuan teknik statistika melalui perhitungan-perhitungan matematika pada beberapa dekade terakhir ini mengakibatkan fokus utama para peneliti dalam bidang kedokteran ditujukan pada perhitungan statistika untuk menarik kesimpulan basil penelitian dan melupakan logika ilmu kedokteran hingga peran statistika lebih besar daripada kompleksitas masalah kedokteran.

Hal ini mungkin terpengaruh oleh keberhasilan metode statistika dalam penelitian di bidang pertanian atau peternakan. Secara umum, perbedaan utama antara metode statistika dan logika kedokteran terletak pada perbedaan paradigma. Statistika mengikuti paradigma stochastic, sedangkan kedokteran mengikuti paradigma deterministik.

Bila terjadi suatu keanehan atau keadaan yang ekstrem, statistik menganggapnya sebagai variasi atau faktor kebetulan dan dapat diabaikan, tetapi klinisi tetap ingin mengetahui penyebab timbulnya keanehan tersebut. Oleh karena itu, dalam kedokteran sering terdapat laporan kasus yang menguraikan secara mendalam tentang kejadian-kejadian penyakit yang langka.
Perbedaan atau ketidaksesuaian antara statistika dan ilmu kedokteran bukan terletak pada konsep statistika, tetapi pada aplikasi metode statistika dalam bidang kedokteran. Oleh karena itu, perlu dicari metode untuk menghubungkan dua paradigma tersebut hingga metode statistika dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan bidang kedokteran dan bukan sekedar angka-angka basil perhitungan saja.

Perbedaan pandangan antara klinisi dan ahli statistika ialah para klinisi menginginkan jawaban masalah kedokteran yang dihadapi dan bukan hanya
angka-angka basil perhitungan statistik raja, sedangkan ahli statistika berusaha secara optimal untuk menghitung berdasarkan data yang ada. Secara garis besar, ketidaksesuaian aplikasi biostatistika dalam penelitian kedokteran dapat dikategorikan dalam tiga hal berikut.
(1) Penyederhanaan yang berlebihan.
(2) Mengabaikan heterogenitas kelompok studi.
(3) Aplikasi uji kemaknaan statistik.

Penyederhanaan yang berlebihan terjadi karena dalam perhitungan statistika dilakukan penggabungan beberapa variabel menjadi satu variabel utama sebagai indikator yang hasilnya dapat menyimpang dari tujuan penelitian dan kurang memperhatikan data yang bersifat subjektif atau sulit dikuantifikasi.

Kurangnya perhatian terhadap heterogenitas dalam penelitian klinis karena "sekelompok manusia tidak pernah homogen", tetapi pada perhitungan statistika dianggap sebagai kelompok yang homogen dan disatukan. Hal ini akan menurunkan kualitas hasil penelitian atau bahkan dapat menimbulkan kesalahan (bias) dalam penarikan kesimpulan.

Dalam menarik kesimpulan, basil uji kemaknaan statistika sering tidak dikaitkan dengan logika ilmu kedokteran hingga hasilnya hanya berupa angkaangka yang menarik, tetapi tidak mempunyai arti klinis.

Walaupun metode statistika merupakan alat bantu yang andal dalam menyelesaikan masalah kedokteran dan masalah kesehatan, tetapi tidak berarti bahwa statistika merupakan satu-satunya pertimbangan yang digunakan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian karena itu fokus utama aplikasi biostatistika dalam penelitian kedokteran, hendaknya tidak terletak pada teknik perhitungan dengan rumus-rumus statistika, tetapi yang harus dipahami ialah apa yang saya sebut filosofi metode statistika. Yang dimaksud dengan filosofi metode statistika ialah pemikiran yang berkaitan dengan aplikasi metode statistika dalam analisis data hasil penelitian agar tidak salah dalam menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sebelum teknik statistika digunakan harus dijawab dahulu beberapa pertanyaan sebagai berikut. Mengapa kita menggunakan teknik perhitungan tersebut? Apakah teknik yang digunakan dapat menjawab tujuan penelitian? Apakah kelebihan dan kekurangan teknik statistika yang digunakan? Apakah teknik yang digunakan sesuai dengan data yang diperoleh?; dan lain-lain.

Bila hal-hal di atas tidak diperhatikan akan terjadi kesalahan dalam aplikasi biostatistika dengan akibat terjadi kesalahan dalam menarik kesimpulan. Bila hal ini terjadi, basil perhitungan statistika yang memuaskan tidak mempunyai arti Minis dan penelitian yang dilakukan menjadi sia-sia.

Secara umum, peran biostatistika dalam penelitian klinis diawali pada saat perencanaan, misalnya, menentukan populasi studi, merencanakan pengambilan sampel dan memperhitungkan perkiraan besarnya sampel yang dibutuhkan, pengolahan data, teknik statistika yang akan digunakan dalam analisis data serta penarikan kesimpulan hasil penelitian yang didasarkan atas hasil perhitungan statistika dan logika kedokteran.

Perhitungan statistika dalam penelitian kedokteran sebagian besar ditujukan untuk menguji hipotesis statistik, namun perlu diketahui bahwa hipotesis penelitian sangat berbeda dengan hipotesis statistik.
Untuk merumuskan hipotesis penelitian dibutuhkan pemikiran yang cermat sesuai dengan logika ilmiah kedokteran sehingga penyusunannya tidak mudah.
Hipotesis penelitian mcmpunyai arti yang sangat penting dalam suatu penelitian karena hipotesis penelitian akan menentukan jenis penelitian dan metode serta teknik penelitian yang akan digunakan, sedangkan hipotesis statistik telah baku dan tidak berkaitan dengan pemikiran ilmiah yang logis. Misalnya, hipotesis statistik selalu dinyatakan Ho : a = b; Ha : a # b; a>b atau a

Tidak ada komentar :

Posting Komentar