10/08/2013

Rancangan cross sectional epidemiologi

Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan faktor penyebab yang memengaruhi penyakit tersebut dengan mengamati status faktor yang memengaruhi penyakit tersebut secara serentak pada individu atau kelompok pada satu waktu. Ini dapat diilustrasikan seperti kita memotret suatu kejadian menggunakan kamera foto.

Ciri khas rancangan cross sectional:
1. Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu.
2. Status seorang individu atas ada atau tidaknya kedua faktor baik pemajanan (exposure) maupun penyakit yang dinilai pada waktu yang sama. Variabelnya bebas dan terikat yang dikumpulkan dalam waktu yang sama.
3. Hanya menggambarkan hubungan asosiasi bukan sebab-akibat.
4. Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran yang dilakukan.
5. Desain ini dapat digunakan pada deskriptif dan analitik.

Contoh cross sectional deskriptif adalah persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di suatu komunitas atau prevalens asma pada anak sekolah di Jakarta. Contoh cross sectional analitik adalah beda proporsi pemberian ASI eksklusif berdasarkan tingkat pendidikan ibu atau beda kadar kolesterol siswa SMP di daerah kota di Jawa.

Keterbatasan dari studi ini adalah kerancuan hubungan waktu antara pemajanan dan penyakit.

Kelebihannya:
1. Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum.
2. Relatif mudah, murah, dan hasil cepat diperoleh.
3. Dapat meneliti banyak variabel.
4. Subjek jarang droup out.
5. Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Sedangkan kekurangannya:
1. Sulit menentukan hubungan sebab-akibat.
2. Jumlah subjek cukup banyak.
3. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit.
4. Tidak praktis untuk kasus yang jarang.

Pustaka
Buku Ajar Epidemiologi untuk mahsiswa kebidanan Oleh Wahyudin Rajab, M.Epid

Tidak ada komentar :

Posting Komentar