Likuiditas merupakan suatu kondisi dari suatu perusahaan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dalam jangka pendek dan dalam waktu yang tidak terlalu lama atau selalu siap jika suatu saat akan ditagih.
Apabila perusahaan memiliki aktiva lancar lebih besar daripada utang lancar maka seharusnya perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya. Dengan kata lain, likuiditasnya bagus, namun sebaliknya jika perusahaan tidak mampu melaksanakan kewajiban pada saat ditagih, berarti utang lancarnya lebih besar daripada aktiva lancarnya, berarti dapat pula ditafsirkan dalam kondisi illikuid.
Beberapa macam kewajiban yang terdapat di perusahaan, antara lain sebagai berikut:
1. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan atau kreditur. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dikenal dengan likuiditas badan usaha.
2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi terutama dengan pihak intern. Kemampuan perusahaan pada kegiatan ini dikenal dengan likuiditas perusahaan.
Pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan, di antaranya adalah pihak kreditur dan bank. Mereka berkepentingan atas perhitungan rasio likuiditas atau yang lebih dikenal dengan rasio modal kerja. Mereka beranggapan rasio ini dapat menggambarkan mengenai posisi keuangan jangka pendek yang sangat membantu pihak manajemen di dalam melakukan evaluasi atau pengecekan atas efisiensi modal kerja yang telah digunakan perusahaan. Bagi kreditur rasio dapat menjadi acuan untuk mengetahui prospek dari problem dividen dan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga di masa yang akan datang. Beberapa permasalahan yang harus dicermati dalam melakukan penganalisaan pada rasio likuiditas atau modal kerja, antara lain sebagai berikut:
a. Apakah perusahaan tersebut mampu membayar utang-utangnya tepat pada waktunya (on time)?
b. Apakah pihak manajemen telah menggunakan modal kerja secara efisien?
c. Apakah modal kerja itu masuk dalam katagori sudah cukup, kurang, atau berlebihan?
d. Apakah perusahaan mempunyai kredit rating yang menguntungkan?
e. Apakah posisi keuangan jangka pendek berkembang?
Jika kemampuan tersebut dapat dianalisa dengan baik maka tugas dari penganalisa dalam menentukan kondisi keuangan atas rasio likuiditas adalah memasukkan dalam kategori kuat atau tidak. Untuk menjawab permasalahan tersebut dibutuhkan perhatian seperti berikut:
a. Perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban tepat pada waktunya, sesuai yang telah dijanjikan, khususnya yang berhubungan dengan pihak luar (ekstern).
b. Berkemampuan untuk menjaga dan memelihara modal kerja agar cukup untuk operasi yang normal, ini berhubungan dengan pihak ekstern dalam perusahaan (intern).
c. Mampu untuk memberikan dividen.
d. Dapat memelihara tingkat pembiayaan yang menguntungkan.
Pustaka
Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar