6/26/2013

Pengertian Metode Inkuiri

Setelah kita memahami CBSA, maka masalah yang akan menjadi pemikiran selanjutnya ialah bagaimana mengoptimalkan kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang bermakna. Dengan kata lain strategi apa yang cocok bagi program pengajaran yang demikian. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa there is no one best way to teach. The best technique is the one will be most effective for reaching a particular goal in a given situation.

Tidak ada satu metode mengajar yang baik untuk semua pengajaran. Strategi belajar-mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu itu tergantung pada kondisi masing-masing unsur yang terlibat dalam proses belajar-mengajar secara faktual. Kemampuan siswa, kemampuan guru, sifat materi, sumber belajar, media pengajaran, faktor logistik, tujuan yang ingin dicapai, adalah unsur-unsur pengajaran yang berbeda-beda di setiap tempat dan waktu. Mungkin untuk suatu program pengajaran pada suatu saat dipandang lebih efektif penyampaiannya dengan metode ceramah, pada saat lain mungkin diskusi kelompok, dan pada saat lain mungkin tanya-jawab.

Rangkaian ini secara keseluruhan membentuk suatu pola yang kita sebut strategi belajar-mengajar. Strategi belajar-mengajar itu dapat kita golongkan dalam dua kutub yang ekstrem. Di satu pihak ialah strategi belajar mengajar di mana siswa terlibat secara maksimal dalam usaha mencari dan menemukan, sedangkan pada kutub lain keterlibatan siswa sangat terbatas pada menerima informasi di mana peranan guru sangat dominan. Yang pertama kita sebut strategi inkuiri atau discovery, dan yang lain kita sebut strategi ekspositori. Strategi belajar-mengajar berada dalam rentangan di antara dua kutub tersebut. Di dalam bab ini kita berbicara tentang strategi belajar-mengajar inkuiri (inquiry) yang sering juga disebut dengan discovery atau problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil di antara ketiga istilah ini, perbedaannya terletak pada penekanannya saja. Problem solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalahnya. Pada discovery tekanan lebih pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Metode Inkuiri juga menuntut usaha menemukan seperti itu. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang "direkayasa" oleh guru. Sama halnya dengan anak-anak yang disuruh mencari "telur paskah" dalam rangka perayaan Paskah. Pada inkuiri masalahnya bukan basil "rekayasa", sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.

Pengertian Metode Inkuiri


Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini ialah:
- Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
- Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran.
- Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self- belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
Untuk menyusun strategi yang terarah pada sasaran ter- sebut perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat berinkuiri secara maksimal. Joyce mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi tersebut ialah:

a. Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas (permisif) di dalam kelas, di mana setiap siswa tidak merasakan adanya tekanan atau hambatan untuk mengemukakan pendapatnya. Adanya rasa takut, atau rasa rendah din, atau rasa malu dan sebagainya, baik terhadap teman, siswa, maupun terhadap guru adalah faktor- faktor yang menghambat terciptanya suasana bebas di kelas. Kebebasan berbicara dan penghargaan terhadap pendapat yang berbeda sekalipun pendapat itu tidak relevan, perlu selalu dipelihara dalam batas-batas disiplin yang ada.

b. Inkuiri berfokus pada hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa pada dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif. Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Kebenarannya selalu bersifat sementara. Sikap terhadap pengetahuan yang demikian perlu dikembangkan. Dengan demikian, maka penyelesaian hipotesis merupakan fokus strategi inkuiri. Apabila pengetahuan dipandang sebagai hipotesis, maka kegiatan belajar berkisar sekitar pengujian hipotesis dengan pengajuan berbagai informasi yang relevan. Sehubungan adanya berbagai sudut pandang yang berbeda di antara siswa, maka sedapat mungkin dimungkinkan adanya variasi penyelesaian masalah sehingga inkuiri bersifat open ended.

Metode Inkuiri bersifat open ended jika ada berbagai kesimpulan yang berbeda dari siswa masing-masing dengan argumen yang benar. Di samping inkuiri terbuka dikenal pula inkuiri tertutup, yaitu jika hanya ada satu-satunya kesimpulan yang benar sebagai basil proses inkuiri.

c. Penggunaan fakta sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu, maka peranan guru sangat menentukan. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut.
1. Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
2. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa.
3. Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
4. Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas.

Pustaka Artikel Metode Inkuiri
Strategi Belajar Mengajar (Cover Baru) Oleh W Gulo

Tidak ada komentar :

Posting Komentar