Dalam usaha budidaya ayam buras, kandang tidak saja berfungsi sebagai tempat perlindungan terhadap sengatan matahari dan curahan hujan. tetapi lebih ditekankan sebagai faktor produksi. Kandang adalah suatu sistem yang di dalamnya saling terkait berbagai faktor. Karena banyak faktor dari sistem perkandangan, bila terabaikan akan meningkatkan kendala yang akan merepotkan pengelolaan ditinjau dari segi budidaya.
Penyimpangan disain dan konstruksi kandang merupakan salah satu faktor yang umum terjadi dalam praktik. Meskipun yang dipelihara ayam buras serta menggunakan bahan bangunan sederhana serta murah, perencanaan yang sebaik mungkin dari segi konstruksi mutlak diperlukan, agar terhindar dari pemborosan tersamar. Kandang yang direncanakan dengan baik merupakan perbaikan lingkungan yang mendukung produksi.
Kandang ayam buras berbeda dengan kandang ayam ras, karena ayam buras relatif lebih liar dibanding ayam ras. Bila lahan memungkinkan, sistem kandang ren akan lebih baik digunakan. Dengan kandang ren, dari pagi sampai sore ayam bisa bermain di halaman berpagar, dan masuk kandang bila petang tiba. Bila lahan tidak memungkinkan, usahakan memilih alternatif sistem kandang litter atau postal dengan memperhatikan tingkat kepadatan.
1. Sistem Kandang Ayam Buras
Sistem kandang ayam buras harus direncanakan sesuai dengan tersedianya lahan. Pada prinsipnya ada 4 alternatif yang dapat dipilih:
1) Kandang sistem ren
Kandang sistem ren merupakan kandang sistem terbuka yang berada di tengah lahan pekarangan yang dipagar setinggi 2,5 — 3,0 m. Kandang cukup berupa konstruksi tiang dengan atap, dilengkapi dengan sarana bertengger dan tempat bertelur. Tempat makanan dan minuman dapat diletakkan di luar. Hal ini untuk membiasakan ayam dari pagi hingga sore berada di luar kandang untuk bermain, dan kandang hanya dipergunakan untuk istirahat malam hari atau tempat berteduh waktu hujan. Keunggulan kandang sistem ini adalah lebih alami bagi ayam buras yang cenderung liar, selain itu pengelolaan juga tidak merepotkan. Lahan tempat bermain akan sangat ideal bila merupakan lapangan rumput dan sedikit perdu.
2) Kandang sistem litter
Kandang sistem litter merupakan kandang alternatif bila lahan pekarangan terbatas. Kandang model ini menggunakan dinding dari anyaman bambu atau bilah bambu, beratap, dan lantai dilandasi bahan yang mudah menyerap kebasahan. Sarana lain yang hams disediakan adalah tempat mak anan, tempat minuman, tempat bertengger, serta tempat bertelur. Kandang ini merupakan kandang tertutup dan lengkap dengan sarana yang dibutuhkan ayam buras.
Keuntungan dari kandang sistem litter adalah efisiensi dalam penggunaan lahan. Selain itu, sistem litter dapat mengurangi cekaman yang diakibatkan oleh panasnya temperatur. Sistem kandang litter juga dapat mengurangi defisiensi nutrisi dari makanan, terutama asam amino. Sebab litter merupakan sumber vitamin B12. Pada prinsipnya, dalam penggunaan bahan litter harus dipilih bahan yang dapat menyerap kebasahan selain sebagai alas kandang. Di samping itu juga harus memperhatikan pertimbangan sebagai berikut:
- bahan tidak menyebabkan timbulnya debu
- bahan cukup tersedia
- harga bahan relatif murah
- bahan tidak mengandung racun yang membahayakan.
Banyak bahan litter yang memiliki potensi sebagai penyerap kebasahan yang baik, seperti: serbuk gergaji, sekam, kulit gabah, ampas tebu. kulit kacang, tatal kayu dan tongkol jagung. Dalam penggunaan bahan litter untuk alas kandang, dianjurkan dicampur kapur, pasir dan kotoran sapi/kerbau yang sudah kering. Kapur berfungsi meredam amonia dari tinja ayam dan membunuh benih penyakit, pasir mencegah terjadinya penggumpalan litter. Sedangkan kotoran sapi/kerbau dapat berfungsi sebagai perangsang proses biologis terbentuknya vitamin B.
Ketebalan bahan litter sebagai alas kandang sekitar 10 — 20 cm dan secara berkala harus diaduk, sehingga tidak terjadi pengerasan yang menempat.
3) Kandang sistem postal
Kandang sistem postal merupakan kandang alternatif bila lahan pekarangan terbatas, serta mengutamakan hyginitas kandang yang baik. Kandang sistem postal menggunakan lantai panggung yang dapat dibuat dari bilah hambu. Dalam praktik. kandang sistem postal memerlukan biaya lebih mahal dihanding sistem ren ataupun litter dan pada umumnya lebih cocok untuk kandang ayam bibit.
Dalam merencanakan kandang sistem postal, usahakan bilah bambu tidak disusun terlalu renggang. Dengan kerenggangan sekitar 2 cm sudah cukup baik agar ayam tidak mudah terperosok.
Kandang sistem kombinasi litter-postal merupakan alternatif sistem kandang yang ingin memperoleh keuntungan dari sistem litter dan postal. Ditinjau dart pembiayaan, relatif lebih murah dibanding sistem postal penult. Namun relatif sedikit lebih mahal dibanding sistem litter penuh.
2. Bahan Bangunan Kandang
Bahan bangunan kandang ayam buras, dianjurkan untuk menggunakan bahan yang sederhana dan murah pembiayaannya. Bambu merupakan bahan yang murah, serbaguna dan memiliki ukuran yang beragam serta memudahkan pekerjaan. Tetapi bambu ternyata memiliki sifat yang kurang menguntungkan, yaitu sangat peka terhadap serangan hama kumbang bubuk bambu.
Oleh karena itu sebelum pelaksanaan, dianjurkan sebagai berikut:
- Memilih jenis bambu yang mempunyai ketahanan terhadap kumbang bubuk bambu, karena memang ada berbagai jenis bambu.
- Memilih bambu yang sudah tua, karena kualitasnya lebih baik dibanding yang masih muda.
- Melakukan pengawetan bambu sebelum digunakan. Pengawetan tersebut dapat dilakukan secara sederhana dengan membenamkan bambu dalam air selama beberapa minggu, dan selanjutnya dikeringkan. Bambu yang sudah memperoleh perlakuan demikian, keawetannya bisa terjaga dengan sangat baik.
Ada beberapa jenis bambu yang perlu diketahui, yaitu:
1) Bambu apus atau bambu tali.
Potensi batangnya dapat mencapai sekitar 10 — 20 m, dengan garis tengah 9 cm. Jika sudah tua bambu ini berwarna hijau. Pangkal batang tanpa cabang dan memiliki ketebalan sama, serta ruas terpanjang sekitar 50 cm.
2) Bambu gombong atau bambu petung.
Potensi batangnya dapat lebih dari 15 m, dengan garis tengah 10 — 15 cm. Bambu ini memiliki warna hijau muda dengan garis-garis membujur berwarna kekuningan, tidak berambut, serta memiliki panjang ruas sekitar 60 cm.
3) Bambu hitam.
Potensi batangnya dapat mencapai 20 m, dengan garis tengah 10 cm. Bambu ini memiliki warna hijau kehitaman, dengan panjang ruas 50 cm.
Sebagai bahan bangunan kandang, bambu cukup luwes penggunaannya, baik untuk kandang ataupun sarana kandang ayam buras.
Beberapa bagian kandang dan sarana kandang yang bisa dibuat dari bambu, antara lain:
a. Alas kandang. khususnya untuk kandang postal atau kombinasi litter-postal. Alas kandang dapat di buat dari bilah bambu dengan lebar sekitar 3 cm, disusun dengan kerengganggan 2 cm. Dengan demikian kotoran bisa keluar, tanpa menyebabkan risiko kaki ayam terperosok.
b. Dinding kandang, dapat dibuat dari bilah bambu atau kombinasi anyaman bambu-bilah bambu. Sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara dalam kandang dan ayam tidak bisa keluar.
c. Tiang bangunan kandang. dapat dipilih bambu yang lurus. Karena bentuknya bulat pengerjaan sering mengalami kesulitan. Akan lebih efektif bila digunakan tambang plastik atau kawat untuk ikatan dan dasar bambu sebelum ditanam sebaiknya dibungkus plastik. atau jika memungkinkan landasan dibuatkan dari pasangan berupa umpakan.
d. Usuk dan reng, dapat dipilih batang bambu ukuran sedang.
e. Pagar, khususnya untuk kandang sistem ren dapat dipilih bambu ukuran sedang dan untuk tiang penguatnya dipilih bambu ukuran besar.
f. Tempat makan dan tempat minum, dapat dipilih bambu ukuran besar dengan ukuran ruas sekitar 50 cm. Bentuk bervariasi sesuai dengan jumlah ayam dan ukuran kandang.
3. Konstruksi Kandang
Konstruksi kandang ayam buras berkaitan dengan faktor perencanaan kandang, seperti:
1) Tata letak bangunan kandang
Tata letak kandang harus sesuai dengan sistem kandang yang akan dibuat. Kesalahan yang berkaitan dengan tata letak bangunan, akan mengakibatkan kandang kurang berfungsi sesuai yang diharapkan. Kandang ayam sistem ren, dianjurkan menghadap posisi Utara-Selatan. Hal ini diperlukan agar di pagi-siang hari, kandang memperoleh penyinaran penuh. Dengan demikian proses pengeringan kandang menjamin kondisi kandang tidak menjadi lembab.
Untuk sistem kandang litter, postal, atau kombinasi litter-postal, yang merupakan kandang tertutup, dianjurkan untuk menghadap posisi Barat-Timur. Hal ini diperlukan agar sinar matahari langsung dapat dihindari sebanyak mungkin. Dengan demikian pengaruh langsung yang berkaitan dengan naiknya temperatur dalam ruang kandang dapat dihindari.
2) Sudut atap bangunan kandang
Perencanaan harus memperhitungkan bahan atap yang dipergunakan. Bila atap yang digunakan rumbia, dianjurkan menggunakan sudut kemiringan 45°, sehingga risiko kebocoran waktu musim hutan dapat dihindari. Bila digunakan atap genting, dapat menggunakan sudut kemiringan 35°, dan bila digunakan atap seng atau asbes gelombang dapat lebih landai lagi dengan 30°.
3) Teritis atap bangunan kandang
Hal ini menyangkut faktor pembayangan kandang dan keawetan kandang. Untuk kandang sistem ren yang tidak berdinding, dapat diperhitungkan dengan teritis atap 1 m. Untuk sistem litter, postal dan kombinasi litter-postal, dianjurkan tidak kurang dari 1,5 m.
4) Tinggi kandang
Tinggi kandang sesuai dengan wilayah tropis di Indonesia. Untuk tinggi kandang cukup 2.5 m, diperhitungkan dari perletakan sudut atap. Dengan demikian akan lebih efisien dan memenuhi persyaratan untuk kondisi di Indonesia.
Gambar Kandang Ayam Buras
[gallery columns="4" orderby="ID"]
Sumber Artikel Pertanian
Mengelola Ayam Buras Oleh Bambang Agus Murtidjo
6/12/2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar