Berdasarkan struktur kimianya obat tidur dapat dibagi menjadi:
1. Turunan dari alkohol, aldehid dan keton, misalnya kloralhidrat, paraldehida, et klorvynol.
a. Kloralhidrat.
Merupakan obat tidur yang tertua, diketemukan pada tahun 1869 dan sangat efektif tanpa menimbulkan perasaan pusing-pusing pada keesokan harinya. Sayangnya pada penggunaan yang berlebih-lebihan dapat menimbulkan kerusakan pada hati. Zat ini sekarang jarang digunakan lagi, karena dapat merangsang saluran lambung usus dan rasanya tidak enak.
b. Paraldehida.
Merupakan polimer dari asetaldehida, mempunyai bau dan rasa yang sangat tidak enak, tetapi merupakan salah satu obat tidur yang sangat kuat dan cepat bekerjanya (10-15 menit). Obat ini sekarang sudah tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan dan saluran lambung usus, selain itu jugs tidak disukai karena bau dan rasanya yang sangat tidak enak.
c. Etklorvynol.
Obat tidur ini diketemukan pada tahun 1955 dan berbentuk cair yang bekerjanya tidak begitu keras, kerja ikutannya pun tidak seberapa.
2. Turunan dari persenyawaan belerang (sulfon), misalnya sulfonal dan trional. Obat tidur ini sekarang sudah tidak digunakan lagi, karena sudah terdesak dengan hipnotika modern.
3. Persenyawaan bromida anorganik, misalnya garam Kalium, Natrium dan ammonium bromida.
Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang menekan susunan saraf sentral. Mulai bekerjanya lambat, tetapi berlangsung sangat lama, sehingga memberikan pekerjaan yang berat terhadap ginjal. Pada pemakaian yang lama dapat menimbulkan gangguan rohani dan radang pada kulit. Obat ini hanya berkhasiat hipnotika lemah atau baru efektif pada dosis yang tinggi yang mendekati dosis toksis. Maka terutama digunakan sebagai obat peradang, umumnya dikombinasi dengan garam kalium, natrium dan ammonium (contoh: Solutio Charcot).
4. Persenyawaan barbital
Merupakan golongan obat tidur yang banyak digunakan. Persenyawaan barbital yang banyak digunakan sebagai hipnotika adalah golongan barbital yang bekerjanya lama misalnya barbital, luminal. Efek hipnotikanya antara 7 dan 9 jam dengan efek sisa (hang-over) sampai sekurang-kurangnya keesokan harinya.
a. Barbital (Veronal).
Dosis pemakaian; 300 — 500 mg.
b. Luminal (fenobarbital).
Dosis pemakaian: 100 — 200 mg.
Kerja ikutan dari derivat barbiturat ialah ketagihan, kumulasi, radang pada kulit dan reaksi-reaksi alergi.
Untuk memperbesar daya hipnotikanya, maka sering dikombinasikan dengan hipnotika lainnya.
5. Golongan Benzodiazepin
Semua senyawa benzodiazepin mempunyai sifat sedatif-hipnotik, tetapi berhubung karena kerja ikutan, kebanyakan darinya hanya digunakan sebagai tranquillizer (menenangkan).
Golongan benzodiazepin yang sering digunakan sebagai hipnotika adalah Nitrazepan, Flurazepam, Flunitrazepam dan Triazolam.
Keuntungannya obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah, toksisitasnya rendah sekali, hingga sukar untuk disalahgunakan, meskipun pada penggunaan yang lama dapat menimbulkan kebiasaan ketagihan, namun lebih ringan daripada obat-obat tidur lainnya.
a. Nitrazepam.
Penggunaan yang lama dapat mengakibatkan efek kumulasi dengan efek sampingan sentral seperti gangguan-gangguan koordinasi, melantur dan sebagainya. Yang sering terjadi pada orang-orang yang sudah lanjut usia (di atas 65 tahun).
Contoh obat-obat tidur yang mengandung nitrazepam:
Mogadon, buatan pabrik Roche.
Sedatin, buatan pabrik Kimia Farma.
b. Flumitrazepam.
Sifat-sifatnya sama dengan nitrazepam.
Pengalaman dengan obat yang agak baru ini masih sedikit, karena adanya laporan yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan, maka penggunaannya harus sangat hati-hati.
Contoh obat tidur yang mengandung Flumitrazepam:
Rohypnol, buatan pabrik Roche.
c. Triazolam.
Khasiat hipnotikanya beberapa kali Iebih kuat daripada nitrazepam. Pengalaman dengan obat ini belum banyak, hanya dilaporkan tidak terjadi kumulasi dan adiksi.
Contoh obat tidur yang mengandung triazolam:
Halcion, buatan pabrik Upjohn.
d. Flurazepam.
Senyawa ini sangat baik sebagai hipnotika, karena tetap efektif setelah digunakan beberapa minggu, tetapi sayangnya dapat menyebabkan hang-over) dan kumulasi. Jadi harus hati-hati bila digunakan pada orang tua dalam jangka waktu yang lama.
Pustaka
Obat-obatan Oleh Dra. V. Nuraini Widjajanti, Apt.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar