Infeksi Virus
Jika diperhatikan, struktur virus terdiri dari nucleic acid genome yang dikelilingi oleh suatu capsid. Bila suatu virus memiliki nucleic acid genome berupa RNA, maka virus tersebut dikenal sebagai RNA-virus, contohnya antara lain oncovirus, Human Immunodificiency Virus (HIV), human T- lymphocyte Virus (HTLV). Demikian juga halnya bila nucleic acid genome dari virus berupa DNA, maka virus tersebut dikenal sebagai DNA-virus contohnya antara lain, Hepatitis-B Virus (HBV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Papiloma Virus (HPV). Saat ini, cukup banyak dijumpai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, antara lain penyakit kanker pada manusia yang dapat disebabkan baik oleh EBV maupun HPV. Contoh lain misalnya, demam berdarah dengue yang disebabkan oleh virus dengue dan HIV yang menyebabkan terjadinya AIDS.
Berdasarkan kemampuan virus khususnya untuk menginduksi terjadinya tumor, virus dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (a) kelompok pertama, di mana virus mampu menginduksi tumor pada host-nya setelah melakukan infeksi kronik—yaitu antara infeksi dan timbulnya tumor memerlukan interval waktu yang cukup lama; (b) kelompok kedua, di mana virus mampu menginduksi tumor pada host-nya sangat cepat—yaitu beberapa minggu setelah infeksi, seperti Rous Sarcoma Virus (RSV) yang dapat menginduksi tumor pada berbagai spesies, antara lain mencit, ayam, dan kucing.
Selama beberapa dekade, tumor yang disebabkan oleh RNA-tumor-virus lebih dominan dipelajari. Namun, dalam studi epidemiologi dijelaskan bahwa beberapa DNA-tumor-virus juga sangat penting, khususnya sebagai pemicu timbulnya kanker pada manusia—misalnya Human Papilloma Virus (HPV) yang dapat mengekspresikan onkoprotein, antara lain E6 yang berfungsi mengikat p-53 dan E-7 yang berfungsi mengikat pRb. Oleh karena terjadi gangguan pada protein yang sangat berperan pada pengendalian siklus pembelahan sel, maka infeksi virus tersebut diperkirakan sangat erat kaitannya dengan timbulnya suatu penyakit keganasan pada epitel. Demikian juga halnya pada Epstein-Barr Virus (EBV), yaitu suatu virus yang sangat erat kaitannya dengan timbulnya limfoma sel-B dan kanker nasofaring, di mana virus ini memiliki protein yang disebut BMRF-2, yang diperkirakan memengaruhi DNA sel sehingga mengalami mutasi, khususnya protooncogen menjadi oncogen.
Transform cell merupakan sel yang mengalami perubahan perilaku sebagai akibat adanya transkripsi dari suatu onkogen (oncogenes). Onkogen dapat diproduksi oleh transform cell dalam kultur atau oleh sel kanker pada manusia. Normal genom dari beberapa DNA virus memang mengandung onkogen, di mana onkogen ini sangat berperan dalam membantu pertumbuhan virus dan menginduksi sel untuk menjadi transform cell atau kanker. Dengan demikian, bila seseorang terjangkit infeksi virus yang memiliki oncogene/oncovirus, maka sel pada orang tersebut dapat berubah menjadi sel kanker.
Jika ditinjau dari aspek filosofi suatu kehidupan baik pada tingkat molekuler, seluler, maupun individual, tampaknya dalam menghadapi jejas semua tingkat kehidupan selalu memiliki suatu mekanisme yang dikenal dengan hukum keseimbangan atau homeostasis. Oleh karena itu, bila suatu sel DNA-nya mengalami mutasi, maka DNA tersebut harus diperbaiki, yaitu melalui mekanisme yang dikenal dengan DNA repair.
Referensi Artikel Infeksi virus
Patobiologi Molekuler Kanker Oleh I Ketut Sudiana
Tidak ada komentar :
Posting Komentar