Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus sebagai sisa dari proses pencemaan makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan (tractus digestifus). Beberapa kepustakaan menyebut tinja dengan istilah kotoran manusia. Istilah ini sebenarnya kurang tepat karena pengertiannya mencakup seluruh bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia termasuk karbon monoksida (CO) yang dikeluarkan sebagai sisa dari proses pemapasan, keringat, lendir dari ekskresi kelenjar, dan sebagainya. Dalam ilmu kesehatan lingkungan, dari berbagai jenis kotoran manusia, yang lebih dipentingkan adalah tinja (faeces) dan air seal (urine) karena kedua bahan buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber penyebab timbulnya berbagai macam penyakit saluran pencernaan (Anwar, 1995, him. 74).
Pengertian limbah Cair
Berbagai kepustakaan menyebutkan pengertian limbah cair dalam istilah maupun batasan yang berbeda, namun secara umum mengandung pengertian yang sama. Batasan limbah cair dari berbagai sumber dikemukakan berikut ini:
1. Okun & Ponghis (1975, hlm. xii) menyatakan:
the word ‘wastewater’ … should be taken to mean all liquid domestic wastes (including sewage) and all industrial wastes discharged to public sewerage system, but not rain water or surface drainage”. yang artinya: kata limbah cair seharusnya dipakai ‘untuk mengartikan semua limbah cair rumah tangga, termasuk air kotor dan semua limbah industri yang dibuang ke sistem saluran limbah cair, kecuali air hujan atau drainase permukaan”.
2. Tehobanoglous & Elliassen (1979, hlm. I) mendefinisikan limbah cair sebagai berikut.
” a combination of the liquid or water carried wastes removed from residances, institutions, and commercial and industrial establishments, together with such groundwater, surface water, and storm water as may be present”. yang artinya: gabungan cairan atau sampah yang terbawa air dari tempat tinggal, ‘cantor, bangunan perdagangan, industri, serta air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada”.
3. Menurut Willgooso (Udin Djabu, 1990/1991, hlm. 9)
“Wastewater is water carrying wastes from homes, businesses, and industries that is mixture of water and dissolved or suspended solids”. yang artinya: “Limbah cair adalah air yang membawa sampah dari tempat tinggal, bangunan perdagangan, dan industri ‘berupa campuran are dan bahan padat terlarut atau bahan tersuspensi”.
4. Menurut Environmental Protection Agency (Udin Djabu, 1990/1991, hlm. 9)
“Wastewater is water carrying dissolved or suspended solids from homes, farms, businesses, and industries”. yang artinya: “Limbah cair adalah air yang membawa bahan padat terlarut atau ter-suspensi dari tempat tinggal, kebun, bangunan perdagangan, dan dustri”.
Dan beberapa definisi limbah cair tersebut, dapat disimpulkan bahwa limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), sumber industri, dan pada scat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan, atau air hujan. Air tanah, air perrnukaan, dan air hujan pada kondisi tertentu masuk sebagai komponen limbah cair, karena pada keadaan sistem saluran pengurnpulan lirnbah cair sudah rusak atau retak, air slam itu dapat menyatu dengan komponen limbah cair lainnya dan harus diperhitungkan upaya penanganannya.
Sumber Tinja
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, tinja bersumber dari manusia. Dalam hubungannya dengan strategi penanganan tinja, manusia sebagai sumber tinja dibedakan dalam dua macam, yaitu: manusia sebagai individu atau perorangan dan manusia sebagai kelompok.
Manusia sebagai Individu
Manusia sebagai individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang hidup sendiri dalam suatu tempat tinggal terpisah dari individu yang menempati tempat tinggal lain; atau kelompok manusia yang satu individu dengan individu lainnya terikat dalam satu hubungan kekeluargaan atau kekerabatan yang menempati satu tempat tinggal sebagai satu keluarga. Tinja yang dihasilkan dari sumber ini biasanya ditangani secara perorangan oleh individu atau keluarga yang bersangkutan dengan menggunakan sarana pembuangan tinja berupa jamban perorangan atau jamban keluarga (private latrine). Dalam hal ini, perencanaan, pembangunan, penggunaan, serta pemeliharaan sarana yang merupakan tanggung jawab individu atau keluarga yang menggunakannya.
Manusia sebagai Kelompok
Manusia sebagai kelompok adalah kumpulan manusia yang bertempat tinggal di satu wilayah geografis dengan batas-batas tertentu. Individu dalam kelompok terikat oleh satu hubungan kemasyarakatan yang memiliki norma kelompok yang disepakati bersama. Masalah penanganan tinja pada kelompok ini seeing bersifat sangat kompleks. Berbagai faktor penyebab, yaitu keterbatasan penyediaan lahan, kepentingan yang berbeda antara individu, faktor sumber daya, faktor fisibilitas pengelolaan, dan sebagainya, sangat menentukan keberhasilan penanganan tinja dari manusia sebagai kelompok. Penanganan tinja dari manusia sebagai kelompok manusia biasanya dilakukan secara kolektif dengan menggunakan jamban umum (public latrine). Dalam hal ini, perencanaan, pembangunan, penggunaan, serta pemeliharaan sarana itu merupakan tanggung jawab kelompok individu yang bersangkutan.
Sumber Limbah Cair
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, limbah cair bersumber dari aktivitas manusia (human sources) dan aktivitas alam (natural sources).
Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair sangat beragam, sesuai dengan jenis kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam pula. Beberapa jenis aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair diantaranya adalah aktivitas dalam bidang rumah tangga, perkantoran, perdagangan, perindustrian, pertanian, dan pelayanan jasa.
Aktivitas Bidang Rumah Tangga
Sangat banyak aktivitas rumah tangga yang menghasilkan limbah cair, antara lain mencuci pakaian, mencuci alat makan/minum, memmak makanan dan minuman, mandi, mengepel lantai, mencuci kendaraan, penggunaan toilet, dan sebagainya. Semakin banyak jenis aktivitas dilakukan, semakin besar volume limbah cair yang dihasilkan. Tingkat sosial, ekonomi, serta budaya manusia akan merapengaruhi jenis aktivitas yang dilakukan sehingga secara tidak langsung faktor itu akan berpengaruh pula pada volume limbah cair.
Aktivitas Bidang Perkantoran
Aktivitas perkantoran pada umumnya merupakan aktivitas penunjang kegiatan pelayanan masyarakat. Beberapa contoh antara lain Kantor Pemerintah Daerah, Kantor Sekretariat DPR, Kantor Pos, Kantor PDAM, Kantor PLN, bank, Kantor Badan Pertanahan National (BPN), Kantor Inspeksi Pajak. Limbah cair dari sumber itu biasanya dihasilkan dari aktivitas kantin yang menyediakan makanan dan minuman bagi pegawai, aktivitas penggunaan toilet (kamar mandi, WC, wastafel), aktivitas pencucian peralatan, dan sebagainya. Jenis aktivitas kantor, jumlah pegawai, kebiasaan hidup bersih pegawai, dan tingkat kesadaran pegawai dalam penghematan penggunaan air sangat mempengaruhi volume limbah cair yang dihasilkan.
Aktivitas Bidang Perdagangan
Aktivitas bidang perdagangan mempunyai variasi yang sangat luas. Variasi itu ditinjau dari berbagai aspek, yaitu jenis komoditas yang diperdagangkan, lingkup wilayah pemasaran, terpusat atau tersebar di berbagai lokasi, kemampum permodalan, bentuk badan/organisasi, jenis kegiatan, pengelompokan lokasi pelaksanaan kegiatan, dan sebagainya. Ini dapat diamati pada kenyataan yang ada di lapangan dari adanya pasar tradisional, pasar swalayan, toko, dan warung, baik yang terkelompok di kawasan perdagangan maupun yang berlokasi menyebar di sepanjang (atas atau di tengah kawasan permukiman. Variasi pelaksanaan aktivitas perdagangan dalam berbagai aspek tersebut itu sangat berpengaruh pada besar dan sifat masalah limbah cair yang harus ditangani. Apabila aktivitas perdagangan berlangsung secara terpusat di kawasan perdagangan secara terencana, penanganan limbah cair relatif akan lebih mudah dilaksanakan, akan dapat dibangun cara sistem saluran pengumpulan (sewerage system) dan instalasi pengolahan limbah cair (wastewater treatment plant) secara kolektif dan terpadu. Kegiatan dalam bidang perdagangan yang menghasilkan limbah cair, yaitu pengepelan lantai gedung, pencucian alat makan dan minum di restoran, penggunaan toilet, pencucian pakaian, pencucian kendaraan, dan sebagainya. Biaya perencanaan, pembangunan, operasi, dan pemeliharaan sarana merupakan tanggung jawab bersama para pengusaha yang melaksanakan kegiatan perdagangan di kawasan itu.
Aktivitas Bidang Perindustrian
Aktivitas bidang perindustrian juga sangat bervariasi. Variasi kegiatan bidang perindustrian dipengaruhi antara lain oleh faktor jenis bahan baku yang diolah/diproses, jenis barang atau bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknik/jenis proses produksi yang diterapkan, kemampuan modal, jumlah karyawan, setts kebijakan manajemen industri. Jenis aktivitas utama yang menghasilkan limbah cair dan sifat pencemaran yang potensial ditimbulkan dari empat belas jenis industri yang termasuk dalam kategori kelompok prioritas pertama.
Yang termasuk limbah B3 adalah limbah yang memenuhi salah satu atau lebih karakterislik berikut:
1. mudah meledak;
2. mudah terbakar;
3. bersifat reaktif;
4. beracun;
5. menyebablen infeksi;
6. bersifat korosif.
Limbah lain, yang apabila diuji dengan metode toksikologi, memiliki LD50 di bawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Contoh limbah bahan berbahaya dan beracun sebagain.th yang dinyatakan oleh Environmental Protection Agency (EPA) (Hardam Singh; 1976, him. 1-8) adalah aldrin, dieldrin, bendidine dan garam-garamnya, cadmium dan semua senyawa-senyawanya, cyanide dan semua senyawa-senya-wanya, DDT, endrin, mercury dan semua senyawa-senyawanya, campuran Polychlorinated biphenyls (PCB’s), Toxaphene.
Aktivitas Bidang Pertanian
Aktivitas bidang pertanian menghasilkan limbah cair karena digunakannya air untuk mengairi lahan pertanian. Secara alamiah dan dalam kondisi normal, limbah cair pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan digunakannya fertiliZer serta pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air pada badan air penerima. Peristiwa pengayaan nutrien yang berlebihan pada badan air yang dikenal dengan istilah euthrofikasi merupakan salah sate akitat dari pencemaran limbah cair pertanian.
Aktivitas Bidang Pelayanan Jasa
Aktivitas bidang pelayanan jasa dilaksanakan di berbagai jenis usaha, misalnya: rumah sakit yang memberikan pelayanan jasa perawatan dan pengobatan penderita sakit, usaha transportasi darat, laut, serta udara yang memberikan pelayanan jasa angkutan barang atau penumpang, usaha perbengkelan yang memberikan pelayanan jasa perbaikan atau pemeliharaan barang peralatan rumah tangga atau angkutan, usaha perhotelan yang memberikan pelayanan jasa penginapan bagi para wisatawan. Sangat banyak dan bervariasi aktivitas di berbagai jenis badan usaha pelayanan jasa itu, yang berakibat sangat bervariasinya pula kuantitas serta kualitas limbah.
Limbah cair, terutama dihasilkan dari kegiatan pencucian peralatan kerja, pencucian alat makan dan minum, pembersihan bangunan gedung, pencucian kendaraan, pemeliharaan pertamanan, pencucian pakaian serta linen, penyiapan/pemasakan makanan dan minuman, penggunaan toilet (kamar mandi, WC, wastafel). Karakteristik limbah cair dari kegiatan perumahan, perkantoran, perdagangan, dan pelayanan jasa secara umum mempunyai kesamaan. Limbah cair dari keempat jenis kegiatan itu dimasukkan dalam kelompok limbah cair domestik.
Aktivitas Alam
Hujan merupakan aktivitas alam yang menghasilkan limbah cair yang disebut air larian (storm water runoff). Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan merembes ke dalam tanah (± 30%) dan sebagian besar lainnya (±70%) akan mengalir di permukaan tanah menuju sungai, telaga, atau tempat lain yang lebih rendah. Air hujan yang mengalir di alas permukaan tanah akan menjadi air permukaan (surface water) yang dapat masuk ke saluran limbah cair rumah tangga (sanitary sewer) yang retak atau sambungannya kurang sempurna, sebagai air luapan (inflow). Air larian yang jumlahnya berlebihan sebagai akibat dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan saluran air hujan (storm sewer) teraliri dalam jundah yang melebihi kapasitas, dan dapat menyebabkan terjadinya banjir. Atas dasar itu, air hujan atau air larian perlu diperhitungkan dalam perencanaan sistem saluran limbah cair, agar dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan dari adanya air hujan, baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan masyarakat.
Pustaka
Pembuangan tinja dan limbah cair: suatu pengantar
3/31/2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar