Materi Prostesis untuk Hernioplasti
Prostesis sintetik untuk perbaikan hernia adalah Marlex, Prolene, Surgipro, Mersilene, dan Gore-Tex. Marlex dan Prolene terdiri dari serat monofilamen yang dirajut dari polipropilen dan mirip satu sama lainnya. Keduanya berpori-pori dan agak kaku, mengandung memori plastik, dan melengkung bila dibengkokkan dalam dua arah pada saat yang sama. Prostesis surgipro terdiri dari rajutan anyaman benang polipropilen. Mersilene adalah prostesis rajutan terbuka yang terdiri dari anyaman serat poliester Dacron. Berpori-pori dan lebih lemas, mempunyai tekstur berbutirbutir untuk mencegah penggelinciran, dan hanya mempunyai kecenderungan minimal untuk melengkung jika dibengkokkan ke dua arah sekaligus.
Hernioplasti Bebas-Tegangan
Potongan jaringan lunak prostetik telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melakukan perbaikan klasik, tetapi hasil tidak membaik secara bermakna. lika prostesis diimplantasi tanpa perbaikan formal, akan meniadakan tegangan, sehingga terjadi perbaikan hasil yang dramatik. Lichenstein merupakan ahli dalam hernioplasti bebas tegangan dan melaporkan hasil yang sangat baik dalam sejumlah besar pasien. Perbaikan potongan prostesis bebas tegangan tidak direkomendasikan untuk hernia rekuren, karena potongan prostesis tersebut tidak dapat mencegah penonjolan peritoneum melalui defek fibrosis yang mendasari dan karena remobilisasi dari korda spermatika dapat menyebabkan atrofi testis. Teknik sumbatan tidak membutuhkan remObilisasi dari korda spermatika dan hanya memerlukan insisi kecil pada lipat paha anterior, secara langsung di atas defek aponeurosis. Hernia rekuren yang besar dan hernia dengan defek aponeurosis multipel tidak sesuai untuk teknik sumbatan dan paling baik ditangani dengan perbaikan prostesis properitoneal permanen.
Hernioplasti Lipat Paha Properitoneal
Ruangan properitoneal merupakan tempat alternatif bagi implantasi prostesis. Prostesis dipasang di tempatnya melalui tekanan intrabdomen. Defek hernia dapat ditambal atau disumbat dan hernioplasti dilakukan dengan prostesis melalui pendekatan posterior, seperti pada pendekatan interior. Teknik prostesis properitoneal inovatif, diperkenalkan oleh R. Stoppa pada tahun 1969. Ia menawarkan penanganan hernia inguinalis dengan prostesis besar yang tidak dapat diserap, yang berfungsi menggantikan fasia transversalis. Prostesis melekat ke kantung viseral dan membuat peritoneum tidak bisa keluar melalui orifisium miopektineal atau daerah lemah lainnya di dekatnya; perbaikan defek pada dinding abdomen tidak perlu. Operasi ini secara teknik dikenal dengan kalimat yang mcnggambarkan “pemasangan prostesis raksasa pada kantung viseralis” (giant prosthetic reinforcement of the visceral sac = GPRVS), tetapi umumnya disebut sebagai prosedur Stoppa. GPRVS merupakan perbaikan yang efisien, anatomik, dan bebas tegangan. lni mungkin merupakan hernioplasti paling baik. Jika dilakukan dengan benar, dapat menyembuhkan semua hernia inguinalis, bahkan juga hernia femoralis pravaskular. Pemulihan sangat cepat dan hanya menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman.
Pustaka
Intisari Prinsip Prinsip Ilmu Bedah
Tidak ada komentar :
Posting Komentar