2/14/2013

Perkembangan Ilmu Ekonomi Pertanian Di Indonesia

Awalnya, mata kuliah Ilmu Ekonomi Pertanian hanya diberikan pada Fakultas Pertanian oleh Guru Besar dalam llmu-ilmu Pertanian. Oleh karena itu, mata kuliah ini dimasukkan sebagai bagian dari Ihnu-ilmu Pertanian yang khusus mempelajari aspek-aspek sosial-ekonomi dari pertanian. Mata kuliah ini pertama kali diberikan di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (dulunya sampai tahun 1963 bemama Universitas Indonesia) oleh Prof. Is° Reksohadiprojo dan Prof. Ir. Teko Soemodiwirjo.

Pada tahun 1950, mata kuliah tersebut mulai diberikan pula di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Di universitas tersebut, mata kuliah Ilmu Ekonomi Pertanian juga diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Sosial, seperti Fakultas Ilukum, Sosial-Politik, dan Ekonomi—bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuannya dalam persoalan-persoalan pedesaan. Pada tahun 1955, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mernbuka Jurusan Ekonomi Agraria, yang kemudian berubah namanya menjadi Jurusan Ekonomi Pertanian.

Kegiatan profesional untuk mengembangkan Ilmu Ekonomi Pertanian menjadi lebih intensif dilakukan dengan dibentuknya Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) pada bulan Februari 1969 di Ciawi – Bogor. Hal tersebut merupakan realisasi dari cita-cita para ahli dan peminat ekonomi pertanian pada Konferensi Nasional Ekonomi Pertanian I bulan Desember 1964 di Cibogo – Bogor. Konferensi Nasional Ekonomi Pertanian ii diselenggarakan oleh PERHEPI pada bulan Januari 1970 di Bukittinggi – Sumatra Barat. Kegiatan-kegiatan penelitian di bidang pertanian yang dilakukan oleh anggota-anggota PERHEPI tertampung dalam Proyek Survei Agro Ekonomi yang disponsori pemerintah dan dikoordinasikan oleh Departemen Pertanian. Komunikasi ilmiah antaranggota PERHEPI dan antara PERHEPI dengan masyarakat dilaksanakan melalui majalah ilmiah setengah tahunan Agra Ekonomika.

Setelah kemunculannya pertama kali, Ilmu Ekonomi Pertanian baru berhasil mendapat dukungan kuat dan meluas, serta diakui sebagai cabang profesi tersendiri pada awal tahun 1969 dengan terbentuknya Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia. Sejak itu, perkembangannya berjalan cepat berkenaan dengan mulai dilaksanakannya Repelita I pada tanggal 1 April 1969, dengan tekanan utama pembangunan pada sektor pertanian.

Pada bulan Mei 2004, Konferensi Nasional PERHEPI telah mengkristalkan pemikiran akan kebutuhan untuk merekonstruksi dan merestrukturisasi pembangunan pertanian guna menyongsong hari depan petani dan pertanian yang lebih baik. Bagi petani, hari depan yang lebih balk adalah kehidupan yang lebih produktif, bermartabat, dan sejahtera. Bagi pertanian, pembangunan yang lebih balk adalah kegiatan yang lebih berdaya saing (produktif dan efisien).

Pustaka
Pengantar Ekonomi Pertanian Oleh Rita Hanafie

Tidak ada komentar :

Posting Komentar