Ada tipe jaringan distribusi produk konsumsi secara langsung, dan ada juga yang melalui rantai distribusi. Masing-masing perusahaan dapat merencanakan jaringan distribusinya sesuai dengan kondisi persaingan yang ada.
Produsen produk konvensional, khususnya produk konsumsi cenderung untuk mendistribusikan produknya dengan urutan sebagai berikut: Produsen → distributor → sub-distributor → wholesaler → retailer → konsumen. Perusahaan juga bisa menggunakan jaringan distribusi campuran. Artinya, setelah menggunakan jaringan distribusi seperti tersebut di atas, perusahaan juga mendistribusikan secara langsung, yaitu: produsen → sub-distributor → wholesaler → retailer; atau wholesaler retailer.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan jaringan distribusi campuran, pertama, untuk memperluas cakupan area distribusi, mempertajam brand image produk, yang diunggulkan dalam bersaing, dan agar konsumen dapat menjangkau produk dengan mudah dan cepat serta memaksimalkan searching time. Kedua, untuk memenuhi target distribusi, terutama dalam menyongsong iklan yang ditayangkan melalui televisi maupun untuk launching produk baru. Sebab, semakin baik produk terdistribusi, semakin tinggi pula kesempatan konsumen untuk mendapatkannya, apalagi jika iklan yang ditayangkan di media berhasil mempengaruhi konsumen.
Perusahaan multilevel marketing memilih jaringan distribusi dengan mendistribusikan produknya kepada konsumen pemakai langsung, sehingga konsumennya sekaligus menjadi distributor. Maka, ia disebut "distributor MLM". Alasan perusahaan MLM menggunakan jaringan distribusi model itu adalah produk yang dihasilkannya merupakan produk eksklusif. Itulah cara bersaing dengan memaksimalkan fungsi konsumen, seperti yang dicetuskan oleh penggagas MLM Amway, yakni Rich De Vos dan Steve Van Handel. Menurut mereka, pendistribusian secara langsung ini bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada distributor yang tak lain adalah konsumen yang memakai sekaligus mendistribusikan produk.
Meskipun kedua pola pendistribusian itu berbeda, prinsipnya sama, yakni membawa produk dari produsen ke konsumen. Namun, perencanaan jaringan distribusinya disesuaikan dengan produk yang dihasilkan dan persaingan yang semakin ketat. Salah satu terobosan distribusi yang sering digunakan adalah jaringan distribusi langsung. Mengapa untuk mempertajam pendistribusian produk kini banyak produsen selain mendistribusikan sendiri produknya juga mengangkat distributor atau sub-distributor? Alasan utamanya adalah untuk mempertinggi penyebaran produk di tingkat tertentu dan untuk mengimbangi kesetiaan konsumen pada brand produk tersebut.
Referensi
Sun Tzu, creating distribution strategy: aplikasi strategi perang Sun Tzu dalam pendistribusian produk
Tidak ada komentar :
Posting Komentar