8/27/2012

Penerapan z scores atau Standard Score dalam output SPSS

Berikut output dari Deskriptif:
Descriptives

Descriptive Statistics



N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

TINGGI
Valid N (listwise)

25
25

159.6

180.3

169.400

4.963



Sedang jika dilihat pada Data Editor SPSS, selain variabel tinggi dan gender, sekarang muncul variabel baru, yaitu ztinggi sebagai berikut (variabel gender sengaja tidak ditampilkan).




Tinggi

ztinggi

1

170.2

.16118

2

172.5

.62459

3

180.3

2.19613

4

172.5

.62459

5

159.6

-1.97450

6

168.5

-.18133

7

168.5

-.18133

8

172.5

.62459

9

174.5

1.02755

10

159.6

-1.97450

11

170.4

.20148


12

161.3

-1.63198

13

172.5

.62459

14

170.4

.20148

15

168.9

-.10074

16

168.9

-.10074

17

177.5

1.63198

18

174.5

1.02755

19

168.6

-.16118

20

164.8

-.92681

21

170.4

.20148

22

168.9

-.10074

23

164.8

-.92681

24

167.2

-.44326



167.2

-.44326

Analisis:

Output Bagian Pertama

Output bagian pertama yang membahas deskripsi statistik dari variabel Tinggi yang meliputi Mean dan lainnya telah dibahas pada bagian terdahulu. Output di atas memuat nilai deskripsi yang tidak berbeda dengan output terdahulu.

Output Bagian Kedua

Bagian kedua membahas penerapan z scores atau Standard Score. Dalam output SPSS, nilai z bisa dipakai untuk secara cepat melihat nilai mana yang menyimpang cukup jauh dari rata-ratanya (outlier).

Jika suatu data berdistribusi normal, suatu nilai bisa distandardisasi dengan nilai z:

z= Xi-X/s

Di mana:

Xi= nilai data ke-I
X = Mean data (dalam kasus dilihat pada kolom Mean adalah 169,4 cm)
S = Standard deviasi (dalam kasus dilihat pada kolom Mean adalah 4,963 cm)

Sebagai contoh, lihat pada baris pertama, yaitu data tinggi 170,2 cm, maka nilai z-nya adalah:

z = 170,2 -169,4/ 4,963= 0,16118

(sama dengan output SPSS)

Demikian untuk data yang lain.

Referensi
Statistik D/ Spss 11.5+dsk Oleh Singgih Santoso

Tidak ada komentar :

Posting Komentar