Pemeriksaan rutin/penunjang pada kasus pediatri (anak) kardiologi adalah elektro-kardiografi (EKG), rontgen foto thoraks, ekokardiografi, angiografi, kateterisasi, dan biopsi jaringan paru.
Pemeriksaan Radiologi
Metode ini untuk mengetahui adanya pembesaran jantung dan pertambahan vaskularisasi di paru. Bila VSD kecil, rontgen foto thoraks akan normal. Apabila ada VSD besar dengan shunt dari kiri ke kanan yang besar, gambarannya:
1. Hipertrofi biventrikular.
2. Hipertrofi atrium kiri.
3. Pembesaran batang arteri pulmonalis (tonjolan pulmonal prominen).
4. Corakan pulmonal bertambah (plethora).
Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal, arteri pulmonalis akan membesar, tetapi corakan pulmonal bagian tepi kurang menonjol.
Elektrokardiografi
EKG digunakan untuk memeriksa gangguan aktivasi listrik dan sistem konduksi jantung. VSD kecil memiliki gambaran EKG yang normal. EKG berguna untuk mengevaluasi volume overload ventrikular dan hipertrofi pada VSD sedang dan besar. EKG pada VSD menunjukkan adanya gambaran hipertrofi ventrikel kiri tipe volume, yaitu R meninggi di V5 dan V6, S memanjang di V1 dan V2, Q yang dalam di V5 atau V6, dan T yang runcing dan simetris. Hipertrofi ventrikel kiri disertai hipertrofi atrium kanan, atau hipertrofi biventrikular dengan hipertrofi atrium kiri. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen, gambaran EKG menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan murni.
Ekokardiografi
Ekokardiografi baik dua dimensi maupun Doppler, menjadi salah satu pilihan dalam mendiagnosis VSD. Dengan pemeriksaan ini dapat terdeteksi lokasi defek, taksiran besar ukuran shunt dengan memperkirakan ukuran relatif ruangan-ruangan dan arahnya. Gelombang kontinu Doppler dapat merefleksikan perbedaan tekanan ventrikel kiri dan kanan saat sistole.
VSD dengan defek yang kecil atau shunt minimal sulit terdeteksi dengan Doppler. Demikian juga dengan defek yang multipel.
Kateterisasi Jantung at Angiografi
Metode ini berguna untuk mengukur tekanan dan saturasi oksigen darah di ruang jantung serta mengukur besar shunt. Dengan injeksi kontras melalui kateter dapat diperoleh gambaran radiografis (Angiografi).
Risiko tindakan:
1. Sakit sehingga perlu anestesi.
2. Perlu waktu dan persiapan.
3. Risiko stroke (terbentuk thrombus).
4. Perforasi jantung atau arteri besar.
5. Risiko alergi bila menggunakan kontras (pada angiografi).
Kateterisasi jantung ada 2 macam, yaitu melalui jantung kiri dan jantung kanan. Kateterisasi jantung juga digunakan sebagai metode perbaikan lesi pada jantung. Sebagai contoh, pada stenosis katub jantung atau vena (dengan balon kateter), menutup defek hubungan dengan menempatkan small umbrella, misalnya pada VSD.
Metode:
1. Melalui jantung kanan:
a. Kateter yang tipis, fleksibel, dimasukkan melalui vena besar (v. femoralis/ v. saphena magna) → v. iliaka → v. kava inferior → atrium kanan ventrikel kanan → a. pulmonalis (ka /ki).
b. Melalui v. kubiti → v. brakialis → v. subklavia → v. kava superior → atrium kanan ventrikel kanan → a. pulmonalis (ka /ki). Pada VSD, kateter dapat melalui defek.
2. Melalui jantung kiri:
Kateter masuk ke a. subklavia kanan → aorta → ventrikel kiri atrium kiri atau melalui a. femoralis.
Sumber Pustaka
Kardiologi anak Oleh Prof. Dr. dr. A. Samik Wahab, Sp.A(K)
8/29/2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar