yang ditetaskan di dalam mesin tetas juga perlu diputar, setidaknya dua kali sehari atau setiap 12 jam. Perbedaannya, pada penetasan secara alami, pemutaran telur dilakukan oleh induk ayam, sedangkan pada penetasan di dalam mesin tetas, pemutaran telur dilakukan oleh operator mesin tetas. Tujuan pemutaran telur ini adalah agar panas yang diterima oleh telur merata ke seluruh bagian, serta menghindari terjadinya perlengketan embrio di salah satu dinding kerabang telur. Pemutaran telur harus dilakukan sejak hari ke-4 sampai hari.
Di sinilah letak pentingnya penggunaan dua ruang mesin berbeda. Berbeda dengan mesin tetas sederhana yang berkapasitas sampai 200 butir, mesin tetas semi modern yang akan dibuat terdiri dart dua ruang mesin yang berbeda, tetapi bekerja secara simultan, yakni ruang inkubator dan hatcher. Seperti sudah dikemukakan di muka, kedua ruang mesin ini sebenarnya tidak berbeda secara fisik. Perbedaan hanya terletak pada bentuk rak telur.
Dalam ruang inkubator, rak telur dilengkapi dengan pemutar telur, sedangkan ruang hatcher tidak membutuhkan pemutar telur. Selama 15 hari (hari ke-4-18) telur berada di dalam inkubator. Sejak hari 1-3 dan hari ke-19 telur-telur yang siap menetas dipindahkan ke hatcher sampai menetas. Tujuan pemindahan dari hatcher ke inkubator dan kemudian kembali ke hatcher adalah agar mesin tetas mampu menghasilkan DOC setiap hart secara kontinu dalam jumlah yang relatif tetap. Selain untuk memudahkan pemasaran, cara ini jelas akan lebih efisien dalam penggunaan.mesin, listrik, dan tenaga kerja.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar