6/06/2013

Infeksi jamur pada kulit

Infeksi jamur di kulit dianggap sebagai infeksi superfisial dan biasanya digambarkan berdasarkan tempat infeksi. Infeksi di kulit disebut tinea (yang dahulu secara salah dianggap sebagai cacing). Tinea pedis adalah infeksi di kaki, misalnya kutu air (athlete's foot). Tinea korporis (ringworm) adalah infeksi di badan, tinea barbe adalah infeksi di janggut, dan tinea kapitis adalah infeksi di kulit kepala. Tinea versikolor adalah infeksi jamur di badan yang menimbulkan area kulit yang berubah warnanya dan diperburuk oleh pajanan ke sinar matahari.

Infeksi jamur di mulut (thrush), saluran cerna, dan vagina biasanya disebabkan oleh jamur mirip ragi Candida albicans dan disebut kandidiasis. Candida albicans adalah bagian dan flora normal manusia, tetapi pada keadaan keadaan tertentu dapat bermultiplikasi secara berlebihan dan menimbulkan gejala.

Infeksi jamur pada saluran napas atau otak biasanya hanya terjadi pada orang dengan gangguan sistem imun dan dianggap suatu infeksi oportunistik. Histoplasmosis adalah infeksi jamur pada saluran napas yang juga dapat timbul pada orang normal.

Penyebab Infeksi Jamur
Infeksi jamur dapat dialami orang yang terpajan pada keadaan apa pun dalam hidupnya. Faktor predisposisi (pencetus) infeksi ini dapat terjadi tanpa alasan yang jelas, tetapi sering kali orang terpajan akibat lingkungan atau perilakunya. Contohnya, orang yang berolahraga atletik dapat terinfeksi jamur yang tumbuh di ruang loker dari keringat dan mandi yang sering. Predisposisi juga dapat terjadi pada orangorang yang mengalami penurunan fungsi imun, misalnya pasien diabetes, wanita hamil, dan bayi. Mereka yang menderita imunodefisiensi berat, termasuk pengidap AIDS, berisiko mengalami infeksi jamur yang kronik dan berat. Pada kenyataannya, infeksi ragi pada vagina atau mulut sering merupakan infeksi oportunistik yang ditemukan pada para pengidap HIV. Pasien dengan infeksi jamur kronik harus dievaluasi untuk mencari diabetes melitus dan AIDS.

Pengobatan dengan antibiotik untuk infeksi bakteri dapat membunuh bakteri vagina normal yang biasanya berada dalam keseimbangan dengan ragi vagina. Hal ini dapat menimbulkan infeksi ragi pada vagina wanita atau perempuan muda.

Gambaran Klinis
- Infeksi kulit menyebabkan peradangan disertai eritema dan gatal.
- Ringworm. (kurap) dapat memperlihatkan gainbaran lesi seperti cincin eritema dengan pucat interior. Dapat ditemukan sisik pada tepi kulit.
- Infeksi ragi dapat muncul sebagai pustul-pustul yang meradang, terasa sangat gatal dan nyeri. Infeksi di vagina menimbulkan rabas yang berwarna putih seperti keju. Infeksi di mulut menimbulkan ulkus-ulkus putih yang dikelilingi oleh eritema, yang mungkin terasa sangat nyeri.

Diagnosis
- Infeksi jamur dapat didiagnosis berdasarkan riwayat dan hasil pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan mikroskopik dengan goresan kulit menggunakan kalium hidroksida untuk identifikasi hyphae (spora karakteristik dan filamen jamur).
- Mengobservasi area terkena dengan sinar UV khusus (lampu Wood) dapat pula mengidentifikasi infeksi jamur. Spora memancarkan cahaya biru-hijau dengan penyinaran ini. Bila hyphae atau spora tidak tampak, kulit hasil goresan dibiakkan untuk menegakkan diagnosis. Biakan terkadang dikirim bila spora terlihat.

Komplikasi
- Infeksi permukaan dapat menjadi sekunder karena bakteri.
- Infeksi jamur yang dalam (internal) dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang bermakna.
- Muncul jaringan parut kulit atau alopesia (rambut rontok) akibat tinea kapitis.
- Lesi mulut yang nyeri dan mengganggu makan dapat menjadi salah satu penyebab turunnya berat badan pada pasien AIDS.

Penatalaksanaan
- Infeksi kulit diobati dengan obat antijamur khusus yang diberikan secara topikal atau kadang-kadang sistemik. Infeksi kulit kepala dan kaki sering diobati dengan agens sistemik.
- Kandidiasis diterapi dengan krim atau supositoria antijamur.
- Mitra seksual dari wanita dengan infeksi ragi vagina yang kronik juga mungkin perlu diterapi.
- Infeksi dalam mungkin memerlukan terapi antijamur spesifik yang kuat dan perawatan di rumah sakit.

Pustaka
Buku Saku Patofisiologi Corwin Oleh Elizabeth J. Corwin

Tidak ada komentar :

Posting Komentar