Kamar Tidur Yang Sehat

.

UDARA SEGAR
Selama delapan jam kita tidur, paru-paru manusia tetap aktif menghirup udara di dalam kamar. Oleh karena itu, aspek kesehatan kamar yang harus diperhatikan adalah kualitas udara di dalam kamar. Sirkulasi yang mengalir dan ventilasi (cross ventilation) adalah hal yang mutlak untuk membertkan udara segar di dalam kamar. Meskipun kamar menggunakan AC, sebaiknya pada pagi hari jendela tetap dibuka untuk mengganti udara lama dengan udara segar ke dalam kamar.

CAHAYA MATAHARI
Cahaya matahari mengandung unsur-unsur yang mampu mengusir sumber penyakit di dalam kamar dan melenyapkan kelembapan kamar. Cahaya yang terbaik adalah cahaya pagi hari, di mana cahaya sehat yang lembut masuk ke dalam kamar dan tidak menyilaukan mata. Oleh karena itu, posisi jendela yang paling bailk adalah di sisi timur. Bila harus menghadap ke barat, beri teritisan/overstek di alas jendela untuk menghindari sinar panas yang menyilaukan dan beri vitrase untuk mengurangi intensitas panas.

BAHAN INTERIOR
Karpet yang dipasang menutupi seluruh permukaan lantai (wall to wall carpet) membenkan kesan lembut untuk antai kamar tidur. Namun,  perlu diingat karpet sangat potensial menyimpan debu, sehingga kurang cocok untuk kamar tidur di daerah tropis. Jika hendak memasang karpet, pakailah ukuran keol yang mudah diangkat dan dibersihkan.

TOKSIN
Hindari memakai seprai dan selimut yang terbuat dari bahan sintsis. Bahan katun paling nyaman dan membuat kulit dapat bernapas. Kasur busa dan matras poliuretan, bedcover yang mengandung formaldehida yang tidak dapat larut dalam air mengeluarkan emisi kimia yang dapat mengganggu kesehatan. Begitu pula bahan-bahan finishing interior seperti cat dengan bahan dasar minyak (oil based paint). Gangguan yang timbul bisa berupa reaksi alergi, seperti sesak napas, iritasi mata, atau kelelahan. Jadi, yang paling baik adalah menggunakan bahan dengan serat alami, seperti 100% katun untuk sepal, sarung bantal, atau dari linen dan katun flanel.